Selasa, 05 April 2011

JEMBER MERUPAKAN LUMBUNG PANGAN DI JAWA TIMUR PANEN RAYA PADI SABRANG AMBULU


Panen raya padi Phonska & Petroganik yang bekersama dengan PT Petrokimia Gresik dalam upayanya untuk meningkatkan varitas produksi padi diharapkan kedepan nanti petani jember dapat mendaya gunakan produk pupuk yang memang resmi di keluarkan oleh PT petrokimia serta lebih giat lagi untuk memperoleh hasil padi yang lebih baik pula sehingga jember nanti tidak akan mengimpor beras lagi dari luar negeri .
Panen raya padi yang bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik ini berlangsung di desa Sabrang kecamatan Ambulu, Selasa ( 5/4 ) dengan di hadiri oleh Sekab jember,DirekturUtamaPTPetrokimiaGrasik,KetuaDPRD,SKPD,Bulog,Camat,KTNA,HKTI,PPL,Kelompok tani, petani jember,perguruan tinggi dari Poltek,Unej,Unmuh.
Sekab jember,Sugiarto,SH dalam sambutannya mengatakan saya sebagai pemerintah kabupaten jember kepada segenap kelompok tani .dan tak lupa pula kami sampaikan kepada segenap jajaran PT petrokimia Gresik atas kerjasamanya selama ini. Di sertahi harapan mudah mudahan keberhasilan dan sukses yang di raih tidak hanya memberi keuntungan saja tetapi juga dorongan dan motivasi bagi kelompok tani lainnya di wilayah kabupaten jember.
Demikian kata mantan BKD ini,bahwa jember merupakan salah satu lumbung pangan di jawa timur karena masyarakat petani nya lebih mengutamakan tanaman pangan seperti padi ,jagu,kedelai dsbgnya bahkan produksi tanaman padi kabupaten jember pada tahun 2010,mampu mencapai 845.95 ton gabah kering giling dan merupakan pemasok kedua terbesar produksi padi di jawa timur .
Produksi padi tersebut syarat dengan produksi gabah tersebut setara dengan 534.100 ton beras. Lebih kecil daripada tahun sebelumnya ,dimana kita mampu mencapai produksi 880.750 ton gabah giling kering padi,penurunan produksi tersebut di pengaruhi oleh kehilangan hasil akibat serangan organisme penganggu tanaman sebagai dampak perubahan iklim ekstrim yang selama ini kita rasakan .
Penurunan hasil tersebut tidak hanya terjadi di jember tapi hampir di seluruh pelosok belahan bumi lainnya.dan selain penurunan produksi dari tahun ketahun selalu di hadapkan pada persoalan klasik yang di alami petani diantaranya adalah produksi melimpah namun harga penjualan gabah tidak sesuai dengan harapan petani sehingga dikatakan petani selalu merugi.
Hal ini yang akan menimbulkan kekwatiran para petani untuk akan beralih keusaha lainnya atau ketanaman lainnya sehingga berdampak pada berkurangnya produksi padi yang pada gilirannya akan berdampak lemahnya ketahanan pangan.oleh karena itu hal ini tentu tidak boleh terjadi kalau kita mampu mengoptimalkan usaha pertanian khususnya tanaman pangan tinggal bagaimana unsusr unsur yang terlibat dalam usaha pertanian ini dalam menyikapinya.
Sementara itu Direktur utama PT Petrokimia Gresik,Ir.Hidayat,menjelaskanDengan adanya Panen Demplot penggunaan Phonska dan petroganik yang berlasung di desa sabrang ambulu ini merupakan salah satu wujud daripada PT Petrokimia gresik berupaya untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian sekaligus perbaikan kesuburan tanah.maka dengan mengembangkan pupukmajemuk NPK Phonska diharapkan dapat lebih unggul hasil produktifitas produksi pertanian di jember khususnya petani desa sabrang dan masyarakat jember.
Oleh karena itu PT Petrokimia Gresik menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh petani jember karena dari hamparan lebih kurang 700 hektar sebagian besar sudah menerapkan pemupukan berimbang dengan menggunakan pupuk phonska dan petroganik rata rata hasil produksi padi sudah mencapai rata rata produksi di atas produksi di jawa timur.
Kepala Dinas Tanaman Pangan pertanian jember,Ir.Hari Wijayadi, kami melihat hasil produksi menimal 9 ton perhektar dan insakllah tahun ini target peroduksi kabupaten jember masuk artinya bisa mendekati 900.000 ribu ton tahun ini dengan catatan produksi yang ada saat ini panen padi saya yakin bisa memenuhi target .karena petani menggunakan pupuk organik tidak hanya menggunakan pupuk an organik saja tapi semuanya di gunakan dengan keinginan produktifitas naik dan kwalitasnya naik harus meningkat terus karena kita harus mencukupi kebutuhan pangan nasional dan kesedian pangan harus cukup sehingga ketahanan pangan mirip dengan sisi kesediaan harus terjamin.
Oleh karena itu untuk membangun jember kata Hari,ada 3 pilar yaitu pada perusahaan ,dinas ,Petani dan dinas pertanian tidak bisa bekerja sendiri tampa ada petani. Karena dinas pertanian di bentuk juga karena ada petani ,petrokimia ada juga karena ada petani.
Dan petani jember kemarin sempat sambat pak nangis karena para konsumen itu sempat susah.harga jabe naik.karena harga jabe naik petani ikut susah kasihan melihat petani. konsumen kok begitu ya. ketika susah petani ikut susah dan petani kami disini tidak mau konsumen susah sehingga jabe naik akhirnya petani kami menanam jabe semuanya.oleh karena itu petani jember berhasil mengkalaburasikan jenis tanaman yang ada di kabupaten jember.( Mc/Humas/Satrio )

UPTD RAMBIPUJI MELAKUKAN PEMBEKALAN GURU TERKAIT UJIAN NASIONAL


Ujian Nasional sekolah dasar negeri akan di lakukan awal Mei 2011,persiapan dan antisipasi pelaksanaan ujian nasional .UPTD Pendidikan Kecamatan Rambipuji jauh sebelum melakukan koordinasi langkah langkah persiapan dengan semua pihak terutama bagaimana siswa siswi kita nanti bisa berjalan dengan baik dan sukses.
Kepala UPTD pendidikan kecamatan rambipuji, Drs. Putut Sutrasno,Mpd.ketika di temui di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa terkait dengan ujian akhir sekolah yaitu ujian nasional di UPTD rambipuji sudah melangkah terkait dengan persiapan untuk anak anak kita untuk mensukseskan program nasional ini,karena memang sekarang kalau di bandingkan dengan tahun yang lalu tidak sama.tentunya tahun ini akan lebih baik.
Memang di sekolah khususnya di kecamatan rambipuji tentunya terkait dengan meningkatkan prestasi anak maka di perlukan semacam ada pelatihan yang namanya tryout sehingga mungkin nanti dalam ujian nasional anak anak kita sudah punya bekal dalam menghadapi ujian nasional.kemudian.terkait dengan itu juga UPTD rambipuji melakukan pembekalan kepada guru guru kelas VI mereka kita bekali agar mereka siap mental dalam rangka memberikan materi yang di berikan kepada anak anak yang terkait dengan ujian nasional nanti.
Sehingga baik guru kelas VI maupun kepala sekolahnya tentunya sudah siap dan materinya juga tidak beda dengan tahun yang lalu namun sekarang terkait dengan sistin penilian saja kalau yang lain lain sama saja.karena tahun yang lalu langsung 3 macam pelajaran namun sekarang selain 3 mata kuliah juga ada ujian sekolah jadi tinggal menunggu tehnis dari propinsi jawa timur apakah itu ada ujian atau tidak jadi kita masih menunggu dari propinsi.
Jadi kemungkinan besar ujian nasional akan di laksanakan serentak pada tanggal 3 s/d 5 mei 2011 dan praktek berlangsung pada tanggal 25 s/d 29 april 2011 hanya saya mengharap anak anak kita jangan sampai prestasinya tidak merata harus betul betul merata misalnya anak jumlahnya 40 satu kelas paling tidak yang 30 anak harus nilai nya di atas 7 atau 8 jadi jangan sampai 40 anak itu pilihannya hanya 2 atau 3 anak saja tidak seperti itu kita pacu bagaimana caranya bisa merata sehinga paling tidak ada pemerataan ada nilai yang besar dan tinggi ini kalau masuk di sekolah negeri nantinya tidak sulit tidak hanya sekolah di rambipuji saja bisa masuk kekota.
Dengan demikian terkait dengan ujian nasional tentunya semua nya mulai mempersiapkan diri termasuk persiapan sarana dan prasarana terutama kelasnya harus bersih dari segala macam tulisan tulisan gambar gambar dan peraga peraga dlsbnya. Terus pengawas ruangan waktu dekat akan di kumpulkan dan di beri pembinaan agar dalam melaksanakan pengawasan nantinya tidak salah kalau sampai ini salah akibatnya nanti fatal termasuk juga memberikan saran juga jangan sampai serem yang akibatnya anak anak kita nanti takut sehingga mereka tidak bisa berfikir secara rasional makanya di buat bagaimana caranya penampilannya itu apa adanya jangan di buat buat apa adanya sehingga anak itu tidak terlalu takut dan tidak terlalu kaku.
Perlu juga ada semacam perhatian kepada anak anak kita manakalah nanti mereka mengerjakan naskah ujian itu mungkin pensil nya jatuh ya harus pengawas yang mengambilkan termasuk juga masyarakat harus mendukung program ini paling tidak anak anak kita sudah di persiapkan baik mental maupun rohaninya.( Mc/Humas/Satrio)

Minggu, 27 Maret 2011

Belum Cairnya BOS Tidak Membuat Etos Kerja Guru Sukwan Menurun


Jember Terbina. Berhembus kabar tentang kapan dicairkannya dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Jember membuat banyak pihak prihatin dan mengeluh. Keprihatian tersebut tidak hanya dirasa oleh para kepala sekolah saja melainkan nasib para guru khususnya tenaga sukwan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa gaji maupun insentif para guru sukwan yang diterima setiap bulannya sangat tergantung oleh pihak sekolah yang mengandalkan dana BOS. Sedangkan dana BOS itu sendiri telah mandek selama kurang lebih 3 bulan. Meski tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar disekolah, tetapi secara psikologis akan mempengaruhi kinerja kegiatan yang lainnya. Demikian ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPTD) Kecamatan Puger, Drs. Sumardi.
Menyikapi tentang terlambatnya insentif guru sukwan, Sumardi mengatakan, para guru sukwan sangat mengharapkan kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk sesegera mungkin mencairkan dana BOS. Karena gaji atau hornor yang diterima para guru sukwan sangatlah minim.
Sumardi juga menambahkan, para guru sukwan tidak akan melakukan aksi maupun protes karena masalah tersebut. Tetapi dari sikap, tindakan serta pembicaraan antar sesama guru sudah tercermin bahwa semestinya Pemkab peduli terhadap nasib mereka. “Guru-guru sukwan itu perlu perhatian pemerintah daerah. Bahkan bila perlu, kondisi keterlambatan jangan berlarut-larut”, ucapnya.
Lebih lanjut, Sumardi menjelaskan, meski keterlambatan anggaran BOS ini terlampau lama tidak membuat etos kerja para guru sukwan di masing-masing sekolah tidak menjadi kendur dan masih tinggi. “Para guru sukwan disekolah-sekolah saat ini masik tetap bekerja melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau KBM”, jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Sekolah Dasar Jember Lor 02, Wiwit Mei Arini, S.Pd, bawasannya beberapa guru sukwan yang mengajar di sekolahnya mengalami keterlambatan menerima gaji ataupun insentif akibat macetnya dana BOS awal tahun ini. “Selama tiga bulan ini guru sukwan kami belum menerima insentif dari BOS”, akunya.
Wiwit juga menambahkan, belum cairnya dana BOS tidak membuat para guru sukwan ditempatnya mengeluh bahkan tetap semangat melaksanakan KBM. Beliau berharap untuk kedepannya supaya jangan dibuat susah karena para guru sukwan itu pendapatannya minim.
Ungkapan diatas sama dengan pendapat Suwarno, S.Ag, Kepala SDN Biting 5 yang mengungkapkan bahwa anggaran BOS yang belum cair tidak membuat semangat kerja para guru sukwan menjadi menurun. Meski begitu, pihak sekolah akan mencarikan solusi untuk memenuhi hak para guru sukwan tersebut.
Di lain pihak, anggota DPRD Jember komisi D, Ayub Junaedi mengungkapkan, setidaknya anggaran BOS harus bisa dicairkan dalam minggu-minggu ini. Apabila masih mengalami penundaan maka sekolah-sekolah akan mengalami kesulitan anggaran. Karena satu hingga dua bulan mendatang sekolah sudah harus menyelenggarakan ujian, yang sebagian anggarannya berasal dari dana bos. (mc_humas/jbr-taufan)

Selasa, 22 Maret 2011

BULOG MELAKUKAN PEMBELIAN GABAH DARI PETANI


Bulog jember untuk tahun 2011 melakukan pembelian gabah dan beras kepada petani sebagai bentuk wujud bulog memberikan harga yang cukup baik untuk petani dan sekaligus pembelian gabah ini tujuannya juga untuk kepentingan masyarakat.demikian di tegaskan oleh Ka,bulog Sub Divre jember ,Tri Wahyudi saleh yang di temui di ruang kerja beberapa waktu yang lalu.
Menurut,Tri Wahyudi Saleh.Untuk tahun 2011 perum bulog sub divre jember mendapatkan target penyerapan gabah dan beras oleh bulog pusat sebesar 89 ribu ton gabah dan beras ,jadi kalau kita melihat situasi dan kondisi saat ini sampai dengan tanggal 16 maret 2011 kita sudah melakukan penyerapan sekitar 2600 ton.
Nah kalau di bandingkan pada tahun 2010 pada tanggal yang sama itu kita belum bisa melakukan penyerapan hanya menarik tahun ini kita sudah bisa menyerap hampir 2000 ribu lebih karena situasinya panen lebih awal .Cuma yang menjadi persoalan ini panennya tidak serempak panen hanya di beberapa wilayah sehingga menyebabkan harga saat ini cukup tinggi .
Dimana pemerintah menetapkan harga pembelian untuk gabah itu 2640 perkilogram gabah kering panen dan di pasaran saat ini mulai dari bulan febuari sampai saat ini itu diatas harga 2640 harga yang ada berkisaran 2895 sampai harga bisa mencapai 3000 perkilogram ini yang bisa menyebabkan mengalami kesulitan atau kendala di lapangan karena harganya kompetitif sekali.
Harga ini yang bisa menyerap adalah pedagang di luar sana dan kondisi saat ini panen yang ada di jember ini banyak di serbu dari pedang pedagang dari luar ,misalnya dari kabupaten Bondowoso ,banyuwangi,lumajang jadi kita agak kompetitif.Cuma yang menjadi persoalan buat bulog menjadi kendala dan nanti bulog punya strategi lain kita terjun nanti langsung kelapangan kita melaksanakan pembelian langsung kepada petani oleh satgas kita ,kita punya satuan tugas yang bekerja langsung menyerap gabah dan beras dilapangan.
Insakallah dengan kondisi seperti ini kita terus berpacu terus dengan waktu sementara di jember menurut data dari Dinas pertanian jember minggu ketiga dan keempat akan berlangsung panen cukup besar di wilayah selatan dan pada kesempatan seperti ini akan kami manfaatkan sehingga ada harapan bulog jember masih optimis akan mendapatkan gabah dan beras untuk stok di jember sendiri.
Sehingga masyarakat jangan kwatir kita tetap berupaya semaksimal mungkin kita minta dukungan dari semua pihak supaya kita dapat bisa menyerap gabah dan beras dari petani dan kami memberdayakan mitra kerja kita pengusaha yang bergabung dengan kita untuk menyerap gabah dengan sebaik baiknya dan mereka menyetorkan gabah dan beras ke bulog jember. ( mc_humas/jbr-Satrio )

Senin, 21 Maret 2011

POLTEK JEMBER TERUS LAKUKAN KOMUNINAKSI DENGAN PEMKAB JEMBER DALAM KEMBANGKAN SUTRA ALAM


Politehnik jember terus melakukan terobosan baru di bidang sector pertanian yaitu akan mengembangkan sutra alam yang terus di minaati oleh masyarakat karena sutra ala m ini mudah sekali untuk dikembangkan di tempat lahan lahan yang tidak produktif sehingga sector ini lah nanti menjadi unggulan bagi petani sutra alam.
Sebagai di sampaikan oleh Direktur Politehnik jember,Ir Nanang Dwi Wahyono,saat di temui di ruang kerjanya. mengatakan bahwa Politehnik jember terus melakukan terobosan baru di sector pertanian namun demikian politehnik jember tentunya mempunyai program intern dan ekstern kami akan mencoba menyempurnakan akademis yang ada ,jadi saya akan membentuk akadimika di kalangan politehnik dengan cara budaya akademis dan akan kami perkuat sehingga nantinya mahasiswa belajar dengan nyaman dan enjoy termasuk dengan dosen dosen nya akan memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang ada sesuai dengan SAP sehingga semuanya terukur.
Selanjutnya kata, Nanang maka dengan begitu harapan kita nanti akan tercipta alumni alumni yang betul betul handal dan kualifait ,yang pada gilirannya nanti akan ikut bersama sama dengan masyarakat yang lain membangun jember. dan kita coba untuk menghasilkan yang benar benar yang berkualifait.
Jadi budaya akademis ini merekalah yang bertanggung jawab bicara jujur dan ilmiah artinya segala sesuatunya yang disampaikan itu pasti ada datanya. dan unsur kebersamaan saling bantu membantu dalam rangka meningkatkan kinerja di politehnik yang tentunya pasti pada akhirnya berpengaruh pada kwalitas mahasiswa.
Selanjutnya mengenai sector pertanian akan kita bangun seperti peternakan kita kembangkan kemudian secara spesifik saya akan kembangkan sutra alam kita sudah punya pemintalnya juga sudah punya kandangnya sudah punya maka nanti dengan pemkab jember kita coba komunilkasikan terutama dalam rangka pemanfaatan lahan marjinal,terutama untuk lahan lahan yang kurang produktif untuk ditanami sebagai pakan ulat karena sangat profektif sekali sutra alam kedepan nanti.
Dalam waktu dekat segera akan di kembangkan dengan masyarakat kalau politehnik sendiri sudah kita lakukan terus secara periodiks politehnik akan memelihara ulat jadi kepompong nanti memelihara lagi kita Cuma kandangnya.kita juga akan menyokong perkembangan komunitas pertanian yang ada di jember.
Maka nanti kedepan kita akan mengadakan komunikasi intensif nanti akan kita meting apa yang perlu kita dongkrak memang benar benar di butuhkan dan bermanfaat untuk masyarakat petani .poltek jember akan lebih intensif lagi berkomunikasi dengan pemkab jember akan lebih harmonis lagi ,sehingga kita secara bersama sama akan memetahkan keperluan masyarakat itu apa tidak teroritis masyarakat tidak bisa menerima berbagai macam teori tidak bisa jadi kita harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat untuk meningkatkan kwalitas panen seperti ini kita harus riil di berikan kepada mereka.Imbuhnya”. ( mc_humas/jbr-Satrio )

Minggu, 20 Maret 2011

UPTD Ambulu Persiapkan SD Unggulan Di Wilayah Jember Selatan


SDN Ambulu I dalam waktu dekat dipastikan akan menjadi sekolah unggulan di Kecamatan Ambulu, kalau hal itu bisa terwujud maka sekolah tersebut akan menjadi satu-satunya sekolah unggulan di kawasan Jember selatan. Obsesi untuk menjadikan SDN Ambulu I menjadi sekolah unggulan karena secara fisik memang sudah memenuhi syarat, hal itu juga ditunjang oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Selain itu masyarakat di sekitar SDN Ambulu I juga sangat berharap sekolah dasar (SD) tersebut dijadikan sekolah unggulan, juga karena kelengkapan sarana di SD itu sudah sangat mencukupi.Meski UPTD Kecamatan Ambulu akan merealisasikan keinginannya agar SDN Ambulu I menjadi sekolah unggulan, namun bukan berarti keberadaan SD lainnya di Kecamatan Ambulu dianaktirikan.
Kepastian itu disampaikan oleh Kepala UPTD Kecamatan Ambulu Rahmatulah, SPd, apa yang dilakukan pihaknya untuk mengagas adanya SD unggulan di wilayah Jember selatan, termasuk bagian dari tugas yang dipunyai oleh UPTD sebagai kepanjangan tangan dinas pendidikan (dispendik) untuk mengembangkan sekolah. Apalagi gagasan mewujudkan SD unggulan juga bagian dari prioritas program yang dimiliki oleh UPTD Ambulu, harapannya pada tahun berikutnya di Kecamatan Ambulu tidak hanya SDN Ambulu I yang menjadi sekolah unggulan.Bahkan proses kearah terwujudnya SD unggulan sudah dipersiapkan oleh UPTD Kecamatan Ambulu, diantaranya dengan melakukan penataan personal, sarana prasarana, serta perangkat pendukung lainnya sudah disiapkan secara bertahap.
“ SDM guru sangat dibutuhkan dalam mewujudkan SD unggulan ini termasuk adanya kompetensi lebih yang dimiliki, bahkan di SDN Ambulu I sendiri guru yang berkopetensi sudah lebih dari 80%.Hal ini tentunya sangatlah menggembirakan dalam upaya percepatan menuju proses terbentuknya SD unggulan, dengan kompetensi tersebut guru punya peran yang sangat berat saat SD unggulan nantinya bisa terwujud. Kalau tidak ya percuma sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan, karena itu kelika label sekolah unggulan sudah terpenuhi setidaknya mutu sekolah tersebut harus lebih baik dibanding sebelum menjadi sekolah unggulan.UPTD Kecamatan Ambulu berharap sebelum SD unggulan itu teralisasi, setidaknya apa yang belum ada disekolah tersebut seperti ruang perpustakaan dan koperasi dapat segera dilengkapi,”ungkap Rahmatulah.
Bahkan Rahmatulah menilai. selama ini Kepala SDN Ambulu I sudah berbuat banyak agar SD unggulan di Kecamatan Ambulu segera terwujud, hal ini tidak terlepas dari adanya kemauan untuk menjadikan sekolah tersebut lebih dari sekolah lainnya.Tekad mewujudkan SD unggulan di kecamatan tersebut ternyata tidak hanya sekedar impian, karena sejak lama SDN Ambulu I telah melakukan langkah-langkah kearah itu dengan peningkatan kwalitas akademik maupun non akademik.Meski SDN Ambulu I berada di kecamatan Jember selatan dan tidak jauh dengan kawasan pantai selata , namun kesadaran masyarakatnya sangat tinggi akan arti pentingnya pendidikan karena itu mutunya tidak kalah bila dibandingkan dengan SD lainnya di kecamatan kota.
Dibagian lain Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi sangat mendukung langkah yang diambil oleh UPTD Ambulu untuk menjadikan SDN Ambulu I sebagai sekolah unggulan, apalagi semua persyaratan yang ada seperti SDM tenaga pendidik dan fasilitas sarana pendukung lainnya sudah terpenuhi, sehingga tidak ada alasan bagi SD tersebut untuk tidak mewujudkan keinginan UPTD agar dalam waktu tidak lama lagi ada sekolah unggulan di Kecamatan Ambulu dan hal ini dinilai oleh Agus juga merupakan bagian keberhasilan pembangunan dibidang pendidikan di Kabupaten Jember. (mc_humas/jbr-winardyasto)

Targetkan Validitas Data Kependudukan Tuntas Tahun 2012


Rendahnya kesadaran warga pendatang yang menetap di Kabupaten Jember untuk melengkapi dirinya dengan dokumen kependudukan dinilai masih rendah, sehingga menyulitkan untuk melakukan pendataan penduduk.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Jember.Banyaknya warga pendatang yang menetap di Jember diakui dispendukcapil setiap tahunnya terus bertambah, hal ini dikarenakan Jember sebagai kota pendidikan menjadi tujuan bagi warga pendatang untuk melanjutkan jenjang pendidikan khususnya di perguruan tinggi.Selain itu ada juga yang menetap di Kabupaten Jember dikarenakan sebagai pekerja musiman atau memang dipindah tugaskan oleh instansinya, sehingga banyak warga pendatang yang belum sempat mengurus surat pindah dari daerah asalnya sebagai persyaratan pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP dan KK nasional di dispendukcapil.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Drs. M. Winardi MSi Kabid Pendaftaran Penduduk(dafduk), bahkan di dalam UU No. 23 Tahun 2006 menyebutkan seseorang yang menetap di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu sudah semestinya memiliki dokumen kependudukan untuk memudahkan pendataan penduduk.Meski tidak sedikit mereka yang datang dan menetap di Jember tidak memiliki dokumen kependudukan, namun demikian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember tetap pasang target tahun 2012 validitas data kependudukan sudah rampung. Apalagi Pemkab Jember dalam hal ini dinas sosial, saat ini telah menertibkan keberadaan rumah kos maupun kontrakan dengan mewajibkan pemiliknya untuk memiliki ijin sesuai dengan Perda No.7 Tahun 2008, hal ini dirasa sangat menguntungkan untuk memudahkan pendataan jumlah penduduk.
“Menyikapi hal ini dispendukcapil terus berupaya melakukan sosialisasi tertib administrasi kependudukan hingga ditingkat kecamatan, selanjutnya pihak kecamatan akan meneruskannya ke lurah atau kepala desa, kepala dusun, RT /RW maupun kepala lingkungan dan selanjutnya menyampaikannya kepada masyarakat. Mereka yang datang dan menetap di Jember punya hak secara de jure dan de fakto bagai warga Jember, asal yang bersangkutan menyertakan surat pindah dari daerah asalnya sebagai kelengkapan pembuatan KTP dan KK nasional.Tanpa surat pindah maka dokumen kependudukannya tetap tidak bisa diproses, maka yang bersangkutan terlebih dahulu harus mengurus surat pindahnya.Dengan tertib administrasi kependudukan diharapkan tahun 2012 Kabupaten Jember sudah memiliki validitas data base kependudukan, sehingga hal ini akan memudahkan pemantauan pendataan jumlah penduduk ,”tandas Winardi
Validitas data base yang dipunyai oleh dispendukcapil nantinya cenderung bersifat dinamis, baik itu disebabkan oleh peristiwa kependudukan maupun peristiwa penting lainnya yang terjadi di masyarakat.Adapun peristiwa kependudukan itu sendiri disebabkan adanya perubahan nama, pindah, maupun perubahan alamat, sedang peristiwa penting ditimbulkan karena kelahiran maupun kematian Apabila terjadi peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang berpengaruh pada perubahan data base kependudukan, maka hendaknya masyarakat segera melaporkan ke dispendukcapil demi terjaminnya keakuratan data kependudukan.Dispendukcapil sendiri optimis target validitas data base kependudukan bisa terpenuhi, karena itu butuh dukungan dari masyarakat diantaranya dengan melengkapi dirinya dengan dokumen kependudukan.
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi mendukung terwujudnya validitas data base kependudukan yang ditargetkan oleh dispendukcapil tuntas tahun 2012, karena itu siapapun yang menetap di Jember hendaknya juga memiliki dokumen kependudukan seperti KTP dan KK nasional, karena hal itu sangat penting artinya dan merupakan keharusan untuk dimiliki oleh semua warga negara seperti yang diisyaratkan oleh UU No.23 Tahun 2006.(mc_humas/jbr-winardyasto)

Selasa, 15 Maret 2011

Abadikan Ikon Jember Melalui Lomba Rally Foto


Kerinduan terhadap kegiatan lomba foto bagi pecinta fotografi di Kabupaten Jember terobati sudah, pasalnya Jember Photography (JPG) salah satu komunitas penggemar fotografi Minggu (13/3) menggelar kegiatan bergengsi dan baru pertama kali digelar di Kabupaten Jember yakni rally foto. Meski sehari sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut Jember sempat diguyur hujan lebat, namun tak menyurutkan animo mereka yang kranjingan memotret untuk mengikuti rally foto.Bahkan sedikitnya 60 peserta telah menyatakan diri untuk ikut ambil bagian dalam lomba tersebut, mereka diantaranya adalah pecinta fotografi yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa serta tidak sedikit dari kalangan masyarakat umum.Meski dalam rally foto tersebut peserta diharuskan memakai kamera digital, namun pihak panitia tidak membatasi jenis kamera peserta karena yang diutamakan bukan dari kamera yang pakai tapi kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan..
Kendati baru pertamakali dilangsungkan di Jember, namun menurut Anton CM Ketua JPG, kegiatan tersebut cukup diminati oleh peserta.Bahkan peserta dari luar Kabupaten Jember seperti Situbondo, Banyuwangi dan Malang sengaja ikut ambil bagian dalam rally foto tersebut, banyak peserta yang masih asing dengan rally foto.Meski sempat molor dikarenakan cuaca yang tidak mendukung, namun kegiatan yang mengambil start dan finish di Radio Cafe pelataran depan radio KISS FM sempat menjadi tontonan masyarakat yang dilalui oleh peserta.Dari Jl. Kartini peserta belok kiri untuk mengambil gambar gedung bioskop New Kusuma, berlanjut ke gedung Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), gedung eks Bank Rakyat Indonesia (BRI), Panti siwi, alun-alun, kemudian berlanjut ke Jl.Sultan Agung, Jl. Diponegoro, Jl.Trunojoyo dan kembali ke Radio Caffe.
“Raly foto sendiri sama sekali berbeda dengan lomba foto pada umumnya, pasalnya dalam rally foto tidak hanya sekedar memotret saja, namun peserta diharuskan menjawab pertanyaan yang disodorkan oleh panitia dengan jepretan kamera, baik itu kamera digital SLR, pocket, maupun handphone (HP).Pertanyaan dalam rally foto kali ini seputar ikon Jember yang memiliki nilai historis, seperti bangunan bioskop, kantor pos, gedung Pemkab Jember, pertokoan, masjid jamik lama, monumen tugu adipura di alun-alun Jember, pasar loak, radio Akbar FM sebagai radio swasta tertua di Kabupaten Jember. Rally foto ini tingkat kesulitannya cukup tinggi selain harus foto yang dihasilkan harus sesuai dengan urutan jawaban pertanyaan, juga peserta setidaknya mampu mencemati pertanyaan yang dimaksud dan mempunyai wawasan tentang kota Jember sehingga tidak menghasilkan foto yang salah sebagai jawabannya, “tukas Anton.
Ditambahkan oleh Anton, dalam rally foto tersebut penilaiannya ditekankan pada kecepatan dalam menjawab pertanyaan, serta ketepatan jawaban. Jumlah foto yang harus dikumpulkan oleh mereka yang mengikuti ajang ini tentunya tidak lebih dari 21, karena dalam rally foto itu panitia telah membuat 21 pertanyaan terkait dengan ikon kota Jember. Pihak panitia rally foto juga mengharuskan peserta untuk mengumpulkan hasil jawaban berupa foto pada saat kegiatan tersebut berakhir, semua foto akan dinilai oleh dewan juri yakni anggota JPG sendiri yang memiliki kemampuan tidak diragukan dalam mengoperasikan kamera digital dan telah punya reputasi tersendiri dalam hal lomba foto.Meski dalam rally foto tersebut anggota JPG diluar dewan juri juga diperkenankan ikut, namun demikian dalam penentuan juara dewan juri tetap bertindak obyektif , jujur, adil dan tidak memihak.
Sementara itu Muhammad Anang salah seorang peserta rally foto dari Jember, mengaku senang dengan lomba tersebut, Anang yang saat ini tercatat sebagai mahasiwa semester II Fakultas Teknologi Informasi (TI) Universitas Muhammadiyah Jember mengaku ikut lomba tersebut karena ingin belajar banyak tentang seni fotografi.Dirinya sempat diberitahu oleh kawan dekatnya bahwa JPG akan mengadakan rally foto, tanpa pikir panjang Anang juga mengajak temannya untuk mengikuti lomba yang dirasa mengasyikan itu yakni berkeling kota jalan kaki sambil memotret, meski Anang sendiri tidak memasang target menang dalam kegiatan itu karena pesertanya dirasa cukup banyak yang memiliki pengalaman dibidang fotografi, apalagi dengan piranti kamera digital canggih yang dipunyai, hal ini berbeda dengan dirinya yang hanya bermodalkan kamera ala kadarnya yakni kamera pocket.(mc_humas/jbr-winardyasto)

Minggu, 13 Maret 2011

Masyarakat diminta segera lakukan perpanjangan KTP


Sebagai salah satu dokumen Negara yang wajib dimiliki oleh setiap warga Negara Indonesia (WNI), Dispenduk & Capil Kab Jember mencoba untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk segera melakukan perpanjangan kartu tanda penduduk yang masa berlakunya telah habis di tahun 2011 ini, selambat lambatnya dalam waktu 14 hari setelah habis masa berlakunya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomer 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan, dan Peraturan Presiden RI Nomer 25/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk serta Pencatatan Sipil. sebagai warga Negara Indonesia, maka setiap anggota masyarakat yang tercatat sebagai warga Negara Indonesia diwajibkan untuk melengkapi diri dengan KTP sebagai slalh satu identitas yang di sahkan oleh Negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Drs.Hendroyono,Msi, di ruang kerjanya. Dimana Hendroyono mengungkapkan bahwa setiap WNI mempunyai kewajiban untuk melengkapi diri dengan KTP sebagai bentuk identitas serta dokumen Negara, ini dikarenakan bahwa setiap WNI yang mempunyai KTP, dinyatakan secara hukum telah tercatat oleh dinas terkait. Hendro juga menambahkan sesuai dengan masa berlaku yang ada, bahwa untuk KTP masayrakat Jember telah habis masa berlakunya pada tahun 2011. oleh karena itu dirinya sangat berharap agar seluruh masyarakat Jember untuk segera melakukan perpanjangan KTP baru, selambat-lambatnya 14 hari dari habis masa berlakunya KTP tersebut. “makanya saya berharap sebelum KTP itu habis masanya, masyarakat segera memperpanjang”, katanya.
Sementara itu Kasi Informasi Dispenduk & Capil, Drs. Arismaya Parahita juga menyampaikan bahwa untuk perpanjangan KTP sampai saat ini tidak ada perubahan tata cara pengurusannya, seperti biasanya yaitu mengetahui RT/RW,.Lurah/Kades, lalu Camat, disertai dengan foto, kemudian barulah diserahkan kepada petugas Dinas Kependuduk dan Catatan Sipil yang ada, untuk segera dilakukan proses pembuatan KTP baru dengan masa berlaku 5 tahun. .
Oleh sebab itu, Arismaya mengatakan bahwa pihak dari Dispenduk & Capil telah memberikan sosialisasi kepada masayarakat oleh para petugas dispenduk & Capil yang ada di wilayah kecamatan, dengan harapan masyarakat segera melakukan perpanjangan KTP baru. (mc_humas/jbr-satrio)

Kamis, 03 Maret 2011

Hapus Layanan Kilat Hindari Pungli Pengurusan Dokumen Kependudukan

Dituding telah melakukan pungutan atau pungli kepada masyarakat yang tengah mengurus dokumen kependudukan, membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) angkat bicara terhadap tudingan yang tidak mengenakan tersebut. Dispendukcapil sendiri hingga saat ini merasa tidak pernah melakukan apa yang ditudingkan oleh masyarakat tersebut, bahkan biaya pengurusan dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) nasional maupun akte kelahiran tetap sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda).Kalaupun ada biaya tambahan diluar biaya pengurusan resmi itu bukan pungli, biaya tambahan itu sifatnya hanya sukarela dari masyarakat yang memberikan kepada petugas Dispendukcapil agar pengurusan dokumen kependudukan miliknya disegerakan dengan alasan sangat dibutuhkan.
Penegasan ini disampaikan oleh Drs. Arismaya Parahita,MSi Kasi Informasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember, bahkan dinas

tersebut mempunyai komitmen kuat untuk bebasdari pungli. Hal itu ditunjukkan dengan menghapus layanan kilat pengurusan dokumen kependudukan kecuali ada rekomendasi khusus dari kepala dispenduk capil, dengan ditiadakannya layanan kilat tersebut hendaknya hal ini dapat dimaklumi oleh masyarakat yang akan mengurus dokumen kependudukan baik itu KTP, KK nasional, maupun akte kelahiran.Aris menghimbau kepada masyarakat hendaknya dalam pengurusan dokumen kependudukan hendaknya mentaati aturan yang ada, seperti saat melakukan perpanjangan KTP yang kententuannya menyebutkan setidaknya sudah harus diurusi oleh yang bersangkutan setidaknya empat belas hari sebelum masa berlakunya habis.
“Tidak ada pungli sedikitpun di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti yang dikatakan oleh masyarakat, karena itu untuk menghindari anggapan telah terjadi pungli maka dispendukcapil mengambil kesepakatan tidak lagi melayani pengurusan dokumen kependudukan secara kilat. Dengan penghapusan layanan kilat ini jangan lantas diartikan bahwa dispendukcapil mempersulit pengurusan dokumen kependukan ,layanan yang sangat mendesak bisa disegerakan asal ada persetujuan dari kepala dispendukcapil. Kalau ada pungutan disaat mereka mengurusi persyaratan dokumen kependudukan ditingkat desa dan kecamatan, itu sama sekali diluar tanggung jawab dispendukcapil dan biaya pengurusan dokumen kependudukan sesuai dengan aturan yang ada,”tukas Arismaya.
Arismaya juga menambahkan, apa yang ditempuh oleh dispendukcapil untuk mentiadakan layanan kilat telah disosiasilasikan kepada masyarakat. Bahkan sosialisasi tersebut sudah dilakukan di enam kecamatan di Kabupaten Jember, enam kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Patrang, Sumbersari, Kaliwates, Kalisat, Ajung, dan Kencong.Menanggapi keluhan masyarakat bahwa dispendukcapil lahan parkir yang dipunyai terlalu sempit, Arismaya mengakui hal itu namun demikian pihaknya menganggap ada hal yang lebih penting dari itu yakni keamanan data yang dipunyai oleh dispendukcapil, baik itu aman dari gangguan keamanan ataupun aman dari kerusakan yang ditimbulkan akibat cuaca yang kurang bersahabat seperti terjadinya banjir yang kerap menggenangi Jalan Jawa saat hujan deras dan hal itu sangat diresahkan oleh dispendukcapil
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi menyambut baik langkah yang ditempuh oleh dispendukcapil dengan meniadakan layanan kilat dokumen kependudukan baik itu KTP, KK nasional maupun akte kelahiran, Agus juga mengingatkan hendaknya masyarakat di Kabupaten Jember tidak mengurusi dokumen kependudukan yang dibutuhkan pada saat didesak oleh kepentingan yang harus disegerakan. (mc_humas/jbr-win)

Kesalahan Pengisian KK Hambat Proses Pemuktahiran Data Kependudukan


Belum tuntasnya pemuktahiran data kependundukan yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2010 lalu, diakui oeh Dinas Kependundukan dan Catatan Sipil (dispendukcapil) Kabupaten Jember salah satunya masih banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat pada saat pengisian lembar formulir kartu keluarga (KK). Kurang lengkapnya pengisian data ataupun kekeliruan dalam penulisan nama, hal itu menyebabkan penuntasan pemuktahiran data kependudukan menjadi tertunda karena data tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat melalui pihak kecamatan untuk diperbaiki.Selain itu dispendukcapil mengakui adanya keterbatasan baik itu tenaga operasional maupun perangkat keras yang dimiliki seperti komputer, mengingat keterbatasan anggaran yang ada namun demikian hal itu bukan menjadi halangan untuk menyelesaikan proses pemuktahiran data kependudukan.
Penegasan ini disampaikan Drs. Arismaya Parahita, MSi Kasi Informasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember, sebenarnya dispendukcapil sendiri bisa merampungkan pemuktahiran data kependudukan tepat waktu kalau tidak kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat pada saat perngisian formulir KK.Dalam memperbaiki data isian KK yang keliru masyarakat tidak perlu lagi mengambil formulir baru kecuali tingkat kesalahannya sangat fatal, karena pada KK tersebut ada kolom perbaikan termasuk bila ada pemecahan KK harus juga dijelaskan alasannya.Apakah karena adanya perkawinan yang dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga, sehingga mau tidak mau yang bersangkutan membuat KK baru terpisah dari KK sebelumnya.
“Sebenarnya pemuktahiran data kependudukan ini tidak bisa selesai tepat waktu sebelum akhir tahun 2010 lalu, karena adanya kesalahan pengisian formolir KK yang dilakukan oleh masyarakat sehingga menjadi molor.Kekeliruan paling banyak yakni lupa menulis orangtua, padahal hal ini merupakan poin penting untuk mencari sisi historis dari data tersebut.Kesalahan dalam pengisian formulir data kependudukan bukan karena minimnya sosialisasi yang dilakukan, bahkan dispendukcapil sendiri sudah dibantu oleh pihak kecamatan dan desa dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait pengisian formulir KK.Tidak mungkin dispendukcapil terjun langsung kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi mengingat wilayah Kabupaten Jember sangat luas, dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan dapat meminimalisir kekeliruan pengisian formulir KK,”ungkap Arismaya.
Lebih jauh Arismaya mengatakan, kedepan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jember masih menganggap perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi kesalahan pengisian data kependudukan untuk mendapatkan data akurat .Dalam penyelesaian pemuktahiran data kependudukan tersebut dispenduk capil sudah didukung penuh oleh kecamatan, bahkan hampir seluruh kecamatan sudah menyelesaikan data kependudukan yang dihimpun dari masyarakat. Kalau semua data tersebut sudah masuk semua tidak ada kekeliruan, maka dispenduk capil akan segera menerbitkan nomor induk kependudukan (NIK).Dari data yang diperoleh dari dispenduik capil menyebutkan jumlah KK di Kabupaten Jember mencapai 678 ribu, namun kenyataan jumlah tersebut terus merangkak naik hingga 730 ribu lebih KK karena adanya kelahiran, mutasi penduduk, maupun.perkawinan
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi meminta kepada masyarakat untuk tidaik melakukan kekeliruan dalam pengisian formulir KK, karena hal tersebut akan menghambat selesainya proses pemuktahiran data kependudukan yang tengah dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Jember. (mc_humas/jbr-win)

Targetkan Penduduk Seimbang BKKBN Pusat Ubah Visi dan Misi


Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat pada tahun 2011 ini rencananya akan merubah visi dan misi yang dipunyai, adapun visinya yakni penduduk seimbang tahun 2015 dan misi mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan serta keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Dengan perubahan visi dan misi tersebut setidaknya berpengaruh pada arah kebijakan untuk penggarapan bidang keluarga berencana (KB), seperti revitalisasi program KB ditekankan pada pembinaan dan peningkatan kemandirian.Selain itu BKBN pusat menginginkan adanya peningkatan pemanfaatan sistim informasi manajemen (SIM), berbasis teknologi (IT), hal itu sengaja dilakukan oleh BKKBN pusat agar pelaksanaan program KB secara nasional dapat berjalan dengan baik.
Penegasan ini disampaikan oleh Dra.Lilik Hartini, MSi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BP2KB) Pemkab Jember, pemberlakukan visi dan misi tersebut setidaknya memudahkan pengendalian jumlah penduduk.secara terarah dan terencana.Berbicara persoalan kependudukan di Indonesia tidak hanya menyangkut jumlah penduduk saja, tapi termasuk didalamnya analisis dampak kependudukan, KB dan kesehatan reproduksi wanita, kesertaan ber KB jalur pemerintah dan jalur swasta, pembinaan kesertaan KB daerah galcitas (tertinggal)dan wilayah khusus, pembinaan kelangsungaan hidup ibu, bayi dan anak, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga, pembinaan ketahanan balita dan anak, pembinaan ketahanan keluarga lansia, serta pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Perubahan visi dan misi dipandang perlu oleh BKKBN pusat karena ada satu tujuan yang diinginkankan yakni penduduk seimbang 2015, kalau hal itu terwujud maka keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui program dua anak lebih baik dinilai berhasil dengan ditandai pencapaian target aseptor KB.Di Kabupaten Jember sendiri program KB cukup berhasil, bahkan jumlah aseptor IUD sangat tinggi mengalahkan kabupaten/kota di Jawa Timur. Tahun 2010 lalu jumlah aseptor baru IUD sebanyak 1356 orang atau 180%, jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan yakni 774 aseptor atau 3 aseptor di masing-masing desa se Kabupaten Jember.Dengan keberhasilan tersebut Kabupaten Jember memberi kontribusi terbanyak aseptor KB bagi Propinsi Jawa Timur, hal ini membuat Propinsi Jawa Timur mendapat penghargaan dibidang KB dari museum rekor Indonesia (Muri),”tandas Lilik.
Diakui oleh Lilik apa yang diraih oleh Kabupaten Jember yakni melonjaknya jumlah aseptor IUD tidak terlepas dukungan dari semua pihak termsasuk masyarakat, hal itu terlihat pada saat dilangsungkannya penilaian pencapaian aseptor IUD, PKK kecamatan, tim penggerak PKK kabupaten, dinas kesehatan, Kodim 0824, UPTB dan petugas lapangan KB (PLKB) bersatu padu agar dalam penilaian tesebut Kabupaten Jember berhasiil dalam menjalankan pencapaian aseptor KB.Dari catatan di BP2 KB Pemkab Jember permintaan kebutuhan alat kontrasepsi oleh masyarakat cenderung meningkat, namun stok yang dipunyai baik itu IUD maupun alat kontrasepsi lainnya lebih dari cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena BKKBN memasok alat kontrasepsi tersebut dalam jumlah yang memadai.
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi merasa senang melihat tingginya animo masyarakat di Kabupaten Jember dalam mengikuti program KB, dua anak lebih baik diharapkan mampu menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta bukan jamannya lagi banyak anak banyak rejeki. (mc_humas/jbr-win)

Rabu, 02 Maret 2011

Tahun 2011, Dishub Ditarget Sumbang PAD Rp. 7,2 Miliar


Jember Terbina. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui biaya parkir berlangganan kendaraan bermotor tahun 2010 cukup signifikan. Untuk itu Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Jember (Dishub) tetap optimis apabila beban target setoran ditahun 2011 ini juga ditingkatkan.
Seperti diketahui, jumlah sumbangan PAD Dishub Jember melalui sektor parkir ditahun 2010 telah menunjukan hasil yang memuaskan yaitu melebihi target yang dibebankan, dari Rp. 6,8 miliar menjadi Rp. 7 miliar.
Dengan keberhasilan dibuat Dishub itu membuat DPRD Jember menetapkan target setoran PAD bagi Dishub untuk tahun ini menjadi Rp. 7,2 miliar. Beban tersebut secara umum akan memotivasi kinerja Dishub agar tetap optimis untuk mencapainya. Demikian penjelasan Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Perhubungan Pemkab Jember, Siswanto
Siswanto juga menuturkan, pengalaman Dishub mengelola parkir berlangganan sudah teruji dengan baik. Bahkan hasilnya mampu meningkatkan pemasukan ke pos PAD. “Target PAD, biasanya ditetapkan dengan nilai terendah. Demikian pula, ketika Dishub yang ditarget Rp. 7,2 Milyar, maka itu sudah dalam perhitungan”, tuturnya.
Ditambahkan, Dishub Jember juga sudah melakukan perhitungan yang matang dan rasional dalam memenuhi target PAD 2011. “Kebijakan biaya parkir berlangganan akan tetap ada mengingat volume kendaraan bermotor di Jember yang setiap tahunnya bertambah dibanding dengan daerah lain”, katanya.
System parkir berlangganan memang dianggap tepat untuk pemenuhan target setoran ke PAD. Karena, semua kendaraan yang dipunyai masyarakat harus mempunyai label parkir berlangganan yang notabenenya diperoleh dari Dishub dan berlaku 1 tahun.
Adapun untuk memperoleh parkir berlangganan, setiap pemilik kendaraan bermotor akan mendapatkannya ketika mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Sebab, pembayaran retribusi parkir dibayar bersamaan dengan administrasinya pengurusan STNK.
Selanjutnya, Dari data Satlantas Polres Jember, setiap tahunnya jumlah kendaraan bermotor roda dua bertambah hingga 3 ribu unit. Kemudian roda empat juga terus mengalami peningkatan, sedikitnya puluhan hingga ratusan unit.(humas)

Selasa, 01 Maret 2011

Adakan Ujian Bilingual Siapkan Siswa Lanjutkan Sekolah RSBI


Pertama kalinya pada tahun 2011 ini SMPN 6 Jember akan mengadakan ujian bilingual dan akan diikuti 36 siswa, mengingat di sekolah tersebut telah memiliki kelas bilingual mandiri dengan fasiltas yang didanai oleh wali murid. Meski termasuk hal yang baru namun SMPN 6 Jember akan tetap mengadakan ujian bilingual.Komitmen tersebut sengaja diambil untuk mempersiapkan siswa kelas IX di sekolah tersebut yang akan melanjutkan ke SMAN 1 Jember, mengingat SMAN 1 Jember yang menyandang predikat Sekolah Rintisan Berstandart Internasional (SBI) juga memiliki fasilitas kelas bilingual seperti SMPN 6 Jember.Di SMPN 6 Jember hingga saat ini telah memiliki 3 kelas bilingual mulai dari kelas VII hingga kelas IX, siswa yang masuk dalam kelas bilingual tersebut merupakan siswa pilihan dan telah lolos seleksi seperti bakat dan minat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Erwan Salus Prijono,SPd.SP.d MPd Kepala SMPN 6 Jember, pelaksanaan ujian bilingual itu sendiri rencananya akan diadakan satu minggu setelah ujian nasional dengan tiga mata pelajaran yang akan diujikan seperti MIPA, matematika, dan bahasa Inggris.Erwan yakin anak didiknya mampu mengikuti ujian bilingual secara baik meski baru pertama kalinya diadakan, pasalnya siswa bilingual di sekolah tersebut sudah terbiasa mengikuti ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), maupun ujian semester bilingual selama tiga tahun sejak yang bersangkutan dinyatakan masuk kelas bilingual, sehingga ujian bilingual dirasa tidak terlampau memberatkan siswa dan nantinya peserta ujian bilingual ini akan mendapatkan transkrip nilai bilingual tersendiri..
“SMPN 6 Jember siap mengikuti ujian bililingual meski baru untuk pertama kalinya, materi soal bilingual tersebut tidak dibuat oleh sekolah tapi dari pusat sama halnya dengan ujian nasional (unas). Keberadaan SMP Sekolah Berstandart Internasional (SBI) di Kabupaten Jember seharusnya ditopang oleh lima SMA RSBI,ini untuk memberi motivasi tersendiri kepada anak didik untuk bisa melanjutkan ke RSBI. Selama ini Kabupaten Jember hanya memiliki tiga RSBI yakni SMAN 1 Jember, SMAN 2 Jember dan SMAN 1 Kencong, setidaknya hal ini perlu dipikirkan lagi oleh dinas pendidikan agar lebih banyak lagi peluang bagi mereka yang akan melanjutkan ke RSBI.Di Kabupaten Jember sendiri baru ada dua sekolah yang mengadakan ujian bilingual yakni SMPN 1 Jember dan SMPN 2 Jember, SMPN 4 Jember belum mengadakan ujian bilingual karena masih belum ada kelas IX bilingual-nya,”tukas Erwan.
Saat ditanya persiapan apa saja yang tengah dilakukan oleh SMPN 6 Jember dalam menghadapi ujian bilingual, Erwan mengaku telah melakukan penambahan bimbingan belajar setiap hari sabtu khusus bagi siswa kelas bilingual.Bahkan SMPN 6 Jember punya keinginan agar ujian bilingual yang baru pertama kalinya diadakan tersebut menuai sukses, hal itu jauh hari disikapi dengan mengundang native speaker yakni mahasiswa dari Polandia yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan Universitas Jember, harapannya agar siswa bilingual terbiasa dengan percakapan bahasa Inggris.Lebih lanjut Erwan mengatakan, dalam ujian bilingual ini tidak ada istilah lulus atau tidak lulus berbeda dengan ujian nasional.Bahkan SMPN 6 Jember terus berbenah diri untuk meningkatkan kwalitas kelas bilingual yang dipunyai, tidak hanya sekedar melengkapi piranti bilingual saja tapi juga peningkatan SDM guru bilingual-nya.
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi menilai pelaksanaan ujian bilingual di SMPN 6 Jember tersebut merupakan keberhasilan bidang pendidikan, Agus juga berharap kedepan lebih banyak lagi sekolah di Kabupaten Jember yang mengikuti ujian bilingual sebai bentuk peningkatan kwalitas pembelajaran di sekolah.(mc_humas/jbr-win)

Senin, 28 Februari 2011

Kenalkan Futsal di Lingkungan Sekolah Adakan Tanding Dengan Sekolah RSBI


Futsal atau olahraga sepakbola mini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi SMPN 3 Sukowono, pasalnya sekolah yang termasuk dalam Unit Sekolah Baru (USB) dan terletak di Desa Pocangan Kecamatan Sukowono tersebut, masyarakatnya masih sangat asing dengan keberadaan futsal yang selama ini banyak digandrungi oleh pelajar dan mahasiswa yang tinggal diperkotaan. Sebagai upaya mengenalkan futsal dan mempromosikan SMPN 3 Sukowono kepada masyrakat setempat untuk menjaring siswa baru dalam penerimaan siswa baru (PSB) pada tahun ini, maka sekolah yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso tersebut sengaja beberapa waktu lalu sempat mengadakan gelar pertandingan futsal yang ditempatkan di lapangan Desa Pocangan dan berjalan cukup seru .
Tidak tanggung-tanggung lawan yang didatangkan adalah SMPN 3 Jember yang menyandang predikat sekolah berstandat internasional (RSBI), karuan saja laga futsal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan penonton yang tidak lain adalah masyarakat sekitar lingkungan sekolah tersebut.Meski tim futsal di SMPN 3 Sukowono baru terbentuk, namun tidak mengurangi nyali untuk bertanding berhadapan dengan lawan yang kemampuan bermain futsalnya sudah teruji.Diusungnya futsal SMPN 3 Jember ke sekolah tersebut bukan tanpa alasan, mengingat Drs. Putu Purwonodadi, MPd yang baru beberapa bulan dipercaya sebagai Kepala SMPN 3 Sukowono tersebut, dulunya memang pernah bertugas menjadi guru matematika di SMPN 3 Jember, sehingga boleh jadi pertandingan futsal itu untuk menjalin hubungan silahtuhrahmi antara dua sekolah tersebut.
“Pertandingan futsal ini hanya sekedar uji coba antara SMPN 3 Sukowono dengan SMPN 3 Jember, selain itu juga untuk mengenalkan futsal kepada masyarakat Desa Pocangan. Dari pertandingan ini diharapkan futsal akan diterapkan di SMPN 3 Sukowono, ternyata hal tersebut direspon positif oleh masyarakat di lingkungan sekolah yang menginginkan olahraga ini dimasukkan dalam kegiatan ekstra kurikuler.Hal itu sangat mungkin futsal dikembangkan di SMPN 3 Sukowono, mengingat di Desa Pocangan sendiri sudah tersedia lapangan yang siap digunakan oleh siswa untuk latihan futsal. Memang futsal di kalangan masyarakat Desa Pocangan belum begitu dikenal oleh masyarakat, begitu sekolah mengundang tim futsal SMPN 3 Jember sambutan mawsyarakat sangat luar biasa sekali dan hal itu terlihat dari banyaknya penonton yang menyaksikan hingga akhir pertandingan meskipun SMPN 3 Sukowono terpaksa harus mengakui kehebatan timj futsal SMPN 3 Jember,”jelas Putut.
Dalam menit awal babak pertama tim futsal SMPN 3 Sukowono mampu mengimbangi tempo permainan SMPN 3 Jember, bahkan tim fulsal tuan rumah lewat tendangan maut kaki Nur Hasan di menit ke dua puluh babak pertama mampu menjebol kekuatan tim SMPN 3 Jember sehingga skor berubah menjadi 1-0. Namun kehebatan SMPN 3 Sukowono terpaksa kandas hingga babak kedua dengan skor 5-2 untuk kemenangan tim futsal tamu SMPN 3 Jember, kekalahan tersebut bisa dimalkumi karena SMPN 3 Sukowono masih minim pengalaman dibidang futsal bila dibanding dengan lawannya.Sementara itu Haedori Ketua Komite Sekolah SMPN 3 Jember menyambut baik pertandingan futsal persahabatan ini, namun dirinya berharap jalinan yang telah terbentuk antara SMPN 3 Jember dan SMPN 3 Sukowono bisa ditindaklanjuti dalam dengan kerjasama dibidang pembelajaran.
Dibagian lain Kabag Humas Pemkab Jember Drs Agus Slameto, MSi menilai pertandingan futsal antara SMPN 3 Sukowono dengan SMPN 3 Jember juga bagian dari memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, tidak dipungkiri kelak olahraga ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di Kecamatan Sukowono dan dapat dijadikan ikon bagi SMPN 3 Sukowono yang usia berdirinya relatif masih cukup muda bila dibanding dengan sekolah lainnya di Kabupaten Jember. (mc_humas/jbr-win)

Minggu, 27 Februari 2011

Mencegah Zat Kimia dalam Jajanan Siswa, Sekolah Diharapkan Buat Kantin Sehat


Jember Terbina. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember akan memberikan sikap terkait beredarnya zat kimia yang terdapat dalam jajanan atau makanan ringan yang dijual kepada siswa disekolah-sekolah khususnya sekolah dasar.
Dari sekian temuan, 60% jajanan yang dijual pedagang di luar lingkungan sekolah disiyalir terdapat zat kimia atau mengandung bahan pengawet yang cukup membahayakan bagi kesehatan siswa. Oleh karenanya, efek yang yang dihasilkan akan sangat membahayakan bagi kesehatan siswa serta melemahkan mental dan daya fakir dalam belajar.
Untuk menyikapi hal tersebut, kiranya dalam waktu dekat ini perlu kesapahaman dengan berbagai pihak untuk menilai pentingnya menjaga kesehatan para siswa serta memberikan sosialisasi bagi para pedagang jajanan diseluruh lingkup sekolah se-Kabupaten Jember. Ungkap Sekretaris PGRI Jember Edi Suyanto saat dikonfirmasi mengenai prioritas kesehatan siswa terhadap jajanan di sekolah.
Edi menjelaskan, upaya koordinasi akan dilakukan secara cepat dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan serta lainnya untuk mengantisipasi jajanan bagi siswa yang diduga sudah tidak menyehatkan lagi. Selain itu, hasil kerjasama nanti juga diharapkan dapat memberikan solusi yang kongkret dan baik bagi seluruh pihak yang terkait.
“Kami juga akan memberikan himbauan terhadap seluruh orang tua siswa agar memberikan pengertian serta tidak membiasakan anak-anaknya untuk membeli jajan di luar lingkungan sekolah”. Lanjut Edi.
Ditambahkan Edi, Selain himbauan orang tua, keberadaan para pedagang yang biasa mangkal di sekolah-sekolah diupayakan untuk perlu dibina dan dipahamkan agar senantiasa mementingkan kualitas jajanan yang dijual kepada anak-anak siswa sekolah. Seperti diketahui pada umumnya para pedagang memang lebih mencari keuntungan dan tidak mau tanggungjawab apabila terjadi keracunan akibat mekonsumsi barang dagangannya.
Selama ini perhatian terhadap kesehatan siswa yang diakibatkan oleh makanan ringan atau jajanan sekolah memang kurang didengar. Hal ini dikarenakan belum adanya kasus yang terjadi di Jember. Berbagai contoh kasus didaerah lain terungkap bahwa akibat membeli makanan diluar lingkungan sekolah, banyak siswa yang mengalami gangguan kesehatan bahkan sampai keracunan bersama atau missal.
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, PGRI Jember akan segera menerapkan agar di tiap-tiap sekolah terdapat kantin sehat. Hal ini dilakukan supaya jajanan atau makanan yang disediakan dapat dijaga kualitasnya serta dipertanggungjawabkan. “Kalaupun ada apa-apanya, apabila jajanan kantin yang dijual kepada anak-anak siswa sekolah itu mengandung zat kimia maka dapat ditanggung bersama-sama”. Tuturnya.(mc_humas/jbr-topan)

Untuk Tingkatkan Efisiensi dan PAD, Dinas Pasar Merger Pasar Tradisonal


Jember Terbina. Gerakan penggabungan atau memerger pasar tradisional di Jember akan segera terwujud. Hal ini terkait dengan program pemerintah Kabupaten Jember yang menginginkan agar keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut dipertahankan serta dapat memberikan tambahan terhadap Pendapatan Asli Daerah atau PAD Jember
Dari data Dinas Pasar Kabupaten Jember, terdapat 31 pasar yang tersebar di Kabupaten Jember. 11 unit pasar berada di wilayah kota dan 20 unit lainnya tersebar di beberapa wilayah se-Kecamatan Jember.
Adapun untuk sementara Dinas Pasar menyiapkan 14 unit pasar akan dimerger menjadi 7 diantaranya, Pasar Sukowono dan Sukosari, Pasar Tegalboto dan Kepatihan, pasar Gebang dan pasar Burung, pasar Kreongan dan Patrang, pasar Wirolegi dan Sukorejo, pasar petung dan Bangsalsari, dan pasar Menampu dengan Geladak Merah. Demikian ungkap Kepala Dinas Pasar Pemkab Jember, Drs. Hasi Madani.
Dinas Pasar Pemkab Jember, Drs. Hasi Madani mengatakan, gerakan merger pasar dimaksudkan untuk mengatur pengelolaan yang lebih efesien dan baik. Disamping itu, penggabungan ini diharapkan supaya pasar tradisional dapat berbenah ditengah persaingan pasar modern.
“Pasar tradisional harus segera berbenah, mulai dari perbaikan infrastruktur, perbaikan mutu pelayanan, kemudian menjaga kebersihan serta keamanan. Jika ini tidak segera dilakukan, masyarakat sebagai pedagang dan konsumen akan meninggalkan pasar tradisional”, kilahnya.
Hasi Madani juga menambahkan, pasar-pasar yang akan dimerger adalah pasar yang jumlah pedagangnya berkurang hingga 50 persen lebih. “Dinas Pasar Akan menempatkan satu mantra pasar untuk mengelola pasar-pasar tersebut”, Katanya
Lanjut Hasi, secara umum pasar tradisional saat ini cukup memprihatinkan. Keberadaan toko waralaba dan pasar modern yang menjamur didekat pasar tersebut menimbulkan persaingan yang akan mengancam berkurangnya jumlah konsumen. Karena menurut hasil penelitian sebuah lembaga menyebutkan, pasar tradisional mengalami penurunan delapan persen per tahun, sedangkan pasar modern berkembang 31 persen per tahun
Ditarget Rp. 4.33 miliar untuk PAD
Sementara itu, DPRD Kabupaten Jember memberikan target kepada Dinas Pasar agar meraup pemasukan Rp 4,33 miliar, baik dari intensifikasi maupun ekstensifikasi. Target ini disampaikan mengingat Dinas Pasar Pemkab Jember berhasil menyumbang PAD yaitu sebesar Rp. 3,9 miliar ditahun 2009, dari yang ditargetkan Rp 3,5 miliar. Sedangkan ditahun 2010, dari Rp 3,7 miliar, menjadi Rp 4,2 miliar.
Meningkatnya target tersebut merupakan tantangan bagi Dinas Pasar karena hal itu sesuai dengan draf peraturan daerah yang baru mengenai pasar. Menanggapi target tersebut, Hasi Madani menuturkan bahwa pihaknya belum berkoordinasi dengan jajarannya untuk menentukan berapa besarnya tarif retribusi bagi pedagang pasar.(mc_humas/jbr-topan)

Dukung Kedisiplinan Lalu Lintas Aktifkan Kembali Patroli Keamanan Sekolah


Menyadari letak sekolahnya berada di pinggir jalan propinsi yang menghubungkan antara Jember dan Surabaya dengan kepadatan lalu lintas cukup ramai setiap harinya, membuat pihak pengelola SMPN 6 Jember menggiatkan kembali fungsi Patroli Keamanan Sekolah (PKS).Langkah tersebut diambil untuk menindaklanjuti kerjasama yang tengah dijalin antara Dinas Pendidikan Pemkab Jember dan Polres Jember, hal ini sebagai bagian dari bentuk pengintregasian kedisplinan lalu lintas melalui pendidikan karakter bangsa.Bahkan lima orang siswa SMP tersebut telah mengikuti pelatihan PKS yang dilakukan oleh Pores Jember beberapa waktu lalu bertempat di alun-alun Jember, diakui oleh sekolah keberadaan PKS sangat membantu untuk menyebrangkan siswa yang lain pada saat jam pelajaran akan dimulai ataupun ketika pulang sekolah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Erwan Salus Prijono, SPd.SPd.MPd Kepala SMPN 6 Jember, mereka yang ditunjuk oleh sekolah tersebut untuk menjadi anggota PKS adalah siswa kelas VII dan kelas VIII.Selain untuk mengatur kelancaran lalu lintas di lingkungan sekolah, juga untuk menanamkan kedisplinan berlalu lintas bagi siswa lainnya.Menjadi anggota PKS ternyata menjadi kebanggan tersendiri bagi siswa SMPN 6 Jember karena hal itu tidak gampang, selain yang bersangkutan harus memiliki postur tubuh yang ideal juga memiliki bekal pelatihan kepemimpinan dan kedisplinan yang tidak perlu diragukan lagi, karena itu tidak salah kalau anggota PKS di sekolah tersebut banyak diambilkan dari anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).Apa yang mereka dapat dalam pelatihan PKS selama tiga minggu tersebut juga disebarluaskan kepada anggota OSIS lainnya, sehingga bisa dijadikan bahan masukan bagi kegiatan OSIS selanjutnya.
“Dengan difungsikannya PKS di tiap-tiap sekolah di Kabupaten Jember saya rasa itu merupakan hal yang sangat positif, salah satunya adalah menanamkan kedisplinan berlalu lintas kepada anak didik sejak dini.Salah satunya bagaimana cara menyebrang yang benar yakni diatas garis zebra cross, selama ini masih banyak siswa yang menyebrang jalan dengan seenaknya tanpa melihat rambu yang ada sehingga memicu terjadinya kerawanan lalu lintas.Setidaknya juga adanya PKS diharapkan mampu mengurangi jumlah angka kecelakaan yang melibatkan siswa, apalagi sekolah seperti SMPN 6 Jember yang volume kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi kehadiran PKS sangat membantu.Kegiatan PKS ini sama sekali tidak menganggu aktifitas mereka dalam mengikuti pelajaran di kelas, karena mereka bertugas sesuai jadwal yang sudah dibuat dan diupayakan tidak berbenturan dengan jam pelajaran,”ungkap Salus yang pernah meraih penghargaan dari bupati Jember sebagai guru tauladan..
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai anggota PKS selama ini mereka banyak dibantu dan diawasi oleh satpam sekolah, meski saat ini di SMPN 6 Jember sudah memiliki lima orang anggota PKS yang sudah terlatih dan teruji, namun kedepannya sekolah yang sudah menyandang predikat Sekolah Standart Nasional (SSN) dari pemerintah pusat tersebut, berencana akan menambah jumlah personil PKS.Idealnya dalam satu hari ada dua anggota PKS yang menjalankan tugasnya yakni di sisi kiri dan kanan jalan, namun demikian untuk penambahan jumlah personil tersebut juga dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membeli kelengkapan PKS seperti seragam, pasalnya seluruh anggota PKS di sekolah tersebut memakai seragam khusus sebagai identitas diri saat menjalankan tugasnya.
Dibagian terpisah Kabag Humas Pemkab Jember Drs. Agus Slameto, MSi sangat mendukung upaya dari dinas pendidikan dengan menggandeng Polres Jember untuk menanamkan kedispilinan berlalu lintas kepada pelajar dengan menghidupkan kembali PKS.Dengan PKS tersebut nantinya diharapkan siswa sudah terbiasa dengan displin lalu lintas, apalagi semua sekolah di Kabupaten Jember juga mendukung diaktifkannya kembali PKS sebagai bagian dari penanaman displin dan sopan santun berlalu lintas.(mc_humas/jbr-win)

Rabu, 23 Februari 2011

Zarkasih Sampaikan Tanggapan Fraksi Awali Lanjutan Pembahasan RAPBD 2011


Ada usulan yang disampaikan oleh fraksi di DPRD Jember dalam pandangan umum fraksi-fraksi atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2011, salah satunya datang dari fraksi Amanat Nasional Nurani Rakyat (ANNUR) yang menyoroti tentang pelayanan kesehatan, program pembinaan dan bantuan modal dana bergulir pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan sport centre, optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pertambangan, serta pengembangan potensi pariwisata daerah.Apa yang lontarkan oleh Fraksi ANNUR tersebut mendapat tanggapan dan jawaban dari PJ bupati Jember Drs. Tedy Zarkasih, bahkan sebelumnya Tedy sempat memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah menyikapi secara bijak dinamika yang terjadi hingga pembahasan RAPBD 2011 dapat dilanjutkan kembali.
Menanggapi layanan kesehatan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dari tingkatan puskesmas hingga rumah sakit seperti apa yang diinginkan oleh Fraksi ANNUR, Zarkasih dalam kesempatan tersebut menjelaskan dalam RAPBD 2011 Pemkab Jember menaruh perhatian serius dibidang kesehatan, ole3h karena itu melalui dinas kesehatan telah mengganggarkan belanja pelayanan kesehatan untuk masayarakat miskin non kuota (diluar peserta jamkesmas) untuk RSD Dr. Subandi, RSD Balung, dan RSD Kalisat dan puskesmas.Adapun layanan masyarakat miskin non kuota di 3 rumah sakit di Kabubaten Jember sebesar Rp.4.500.000.000, sedang pelayanan masyarakat miskin di puskesmas sebesar Rp.364.601.250, selain anggaran untuk pelayanan rawat jalan gratis di puskesmas.
Sementara itu dibidang program pembinaan dan bantuan modal dana bergulir pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), diakui oleh Pj bupati Jember selama ini Pemkab Jember telah menjalin kerjasama dengan Bank Jatim untuk menggulirkan bantuan modal kepada pelaku UMKM yang keberadaannya tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Jember dan dirasakan manfaatnya cukup signifikan dan menumbuhkan wirausaha baru yang sebelumnya terkendala oleh ketersediaan modal.Bahkan untuk lebih mengefektifkan perguliran modal telah dibentuk tim, harapannya agar modaol tersebut dapat dimanfaatkan oleh calon wirausaha untuk meningkatkan permodalan yang telah ada.Disamping itu, kewajiban menggunakan agunan dalam perolehan modal bergulir telah mendorong debitur, untuk segera melunasi kewajibannya demi mengurangi resiko atas ketidaklancaran kewajiban debitur.
Selanjutnya, terkait pandangan dan saran dari Fraksi ANNUR yang berkaitan dengan pembangunan sport centre serta perlunya revalitalisasi dan restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dirinya berjanji akan memperhatikan hal itu.Mengenai optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pertambangan, ternyata Kabupaten Jember memiliki sumber daya alam yang potensial salah satunya adalah pertambangan.Ketentuan PAD sektor pertambangan selama ini diatur tersendiri dalam Peraturan Daerah (Perda) No.17 Tahun 20023 tentang Pengelolaan Pertambangan dan Energi, karena perda tersebut dianggap kurang sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga pada tahun 2011 ini perlu adanya pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pengelolaan pertambahan umum di Kabupaten Jember, tentunya Raperda tersebut harus disesuaikan dengan Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Dibagian akhir tanggapan Pj bupati Jember terkait pentang pengembangan potensi pariwisata, konsep pengembangan wisata memiliki potensi positif dan selalu mendapat perhatian dan menjadi kajian khusus dalam pengajuan program dan kegiatan setiap tahunnya.Namun demikian pengaalokasian anggaran tidak selalu dapat mengakomodir sasaran dalam waktu relatif singkat, oleh karenanya perlu dibuka peluang selebar-lebarnya kepada pihak ketiga yakni investor yang berminat untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jember.Agar hal tersebut dapat terwujud perlu kiranya mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk juga memberikan kesempatan masuknya investor untuk memberikan kontribusi nyata kepada kemajuan industri pariwisata di Kabupaten Jember. (winardyasto)

Nelayan Payangan Panen Yak-siak Kecil


Setelah baberapa lama menunggu akhirnya kini nelayan Payangan Watu Ulo mulai panen ikan tongkol dan yak-siak kecil. Setidaknya dikatakan nelayan Payangan panen ikan ini sudah berlangsung sekitar satu bulan. Tapi disela musim panen ikan muncul kendala, air dimuara Payangan dangkal, sehingga sejumlah perahu nelayan Payangan banyak yang kesulitan melaut. Selama ini perahu yang bisa melaut tidak kembali ke Payangan, Watu Ulo lagi tapi mendarat di Pantai wisata Papuma, Watu Ulo. Sehingga untuk membawa hasil panen, para nelayan harus memindahkan ikannya dari Papuma ke Payangan yang jaraknya sekitar 3 km.

Seorang Nelayan, Suryama (45) mengatakan, musim ikan yak-siak ini sudah berlangsung sekitar satu bulan lebih. Nelayan di Payangan tiap hari membawa puluhan ton ikan yak-siak kemudian menjemurnya di pantai. Untuk pemasarannya tiap hari ada pengepul yang datang ke Payangan untuk membeli yak-siak kering dari nelayan. Sehingga para nelayan Payangan tidak terlalu repot untuk memasarkan yak-siak hasil tangkapannya. Mereka (nelayan) hanya mencari ikan dilaut, kemudian menjemurnya selama seharian, dan saat penjualannya sudah ada pengepul yang datang untuk membelinya.
Dikatakan Sur, selama ini sehabis melaut, para nelayan membawa ikannya dari Watu Ulo ke Payangan. Disini sudah menunggu istri nelayan dan anak-anaknya yang siap menjemur ikan diatas alas yang menyerupai jarring. Setelah menjemur ikan, mereka tinggal sesekali membalikkan ikan yang dijemurnya agar keringnya merata. Jika tidak mendung atau hujan, ikan hasil tangkapan pagi, sore harinya sudah kering dan bisa dijual.
Seorang pengusaha pindang di Payangan Rolin (54) mengatakan, sebenarnya musim panen ikan kali ini disamping yak-siak kecil juga musim ikan tongkol besar dan kecil. Tapi umumnya nelayan yang mencari ikan tongkol terus membawa dan menjual tongkolnya di tempat pelelangan ikan (TPI) Puger.
Hal ini disebabkan di Payangan masih belum ada TPI seperti di Puger, sehingga pedagang yang mau kulakan enggan ke Payangan. “Padahal di Payangan ini juga cukup banyak hasil tangkapan ikannya. Kalau di Payangan ada TPI seperti di Puger, saya yakin Payangan akan ramai dikunjungi pedagang dan wisatawan,” kata Rolin.
Ditambahkannya lokasi perburuan ikan yak-siak lebih ketepi dibanding perburuan ikan tongkol. Karena ikan tongkol yang jumlahnya sangat banyak itu umumnya diperairan yang cukup dalam. Jadi nelayan yang memburu yak-siak dan nelayan yang memburu tongkol tidak saling terganggu. “Mungkin alam sudah mengkondisikan seperti itu, sehingga mereka tidak saling mengganggu dalam mencari ikan,” tambahnya.

Potensial Untuk Ekspor
Meskipun nelayan yang ada di Payangan, Watu Ulo tidak sebanyak nelayan yang ada di Puger, tapi hasil dari melaut mereka banyak yang termasuk konsumsi ekspor. Seperti tuna, ikan karang, dan kerang macan yang kesemuanya termasuk total ekspor. Untuk perburuan ikan tuna, oleh pemerintah sudah disumbang dari dana alokasi khusus sebanyak tiga buah kapal tuna.
Permintaan ikan tuna, kakap merah, kerapu, dan beberapa jenis ikan karang lainnya terus mengalir dari luar negeri. Diantaranya dari Cina, Taiwan, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan. Juga beberapa biota laut lainnya seperti kerang Macan yang merupakan permintaan dari Taiwan, Cina, dan Jepang.
Tapi ekspor ini masih dilakukan oleh pengusaha yang ada di Benoa-Bali, dan Jakarta. Sehingga keberadaan pengusaha atau pengepul ikan di Payangan masih sebatas pengirim ikan laut dan belum menikmati hasil penjualan ekspor dari laut Payangan.
Hasil ikan dan kerang macan dari Payangan, Watu Ulo dikirim ke Benoa dan Jakarta. Setelah di sortir dan dipaking lagi baru di ekspor ke luar negeri. “Kalau seperti ini terus, yang dapat nama hanya pengusaha Bali dan Jakarta. Kami di Payangan Jember hanya sebagai pemasok dan tidak bisa menikmati harga ekspor ikan dari luar negeri,” tambah Rolin. (R Dewanto Nusantoro)

SDK Maria Fatimah Gelar Pekan Pekan Budaya

Menyambut Ulang Tahunnya yang ke 76 SDK Maria Fatimah Jember adakan Pekan Budaya dan bazar. Berbagai kesenian ditampilkan dalam acara ini, juga mengadakan lomba mewarnai untuk anak Taman Kanak-kanak. Dalam acara ini juga melibatkan orang tua wali murid untuk berpartisipasi dalam bazar yang diadakan dihalaman sekolah. Sehingga kegiatan ini tampak marak dan meriah, meski hanya dilakukan di halaman sekolah saja.
Mewakili Kadiknas Jember, Djumari kepada wartawan mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh SDK Maria Fatimah Jember ini sudah sangat baik. Ditambahkannya bahwa, ditingkat sekolah dasar itu yang diutamakan ada empat pilar yang harus ditumbuh kembangkan kepada anak didik. Yakni olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa, dan olah raga.

Tampaknya hal ini sederhana, tapi cukup berat untuk dilakukan. Kalau sampai tidak terpenuhi satu atau beberapa pilar maka pendidikan anak akan terhambat. “Tapi di SDK Maria Fatimah Jember ini semua itu sudah terlaksana dengan baik, semua sudah ditumbuh kembangkan kepada anak didik,” kata Djumari.
Hal tersebut diamini oleh sejumlah guru yang hadir disitu, dikatakan Theresia Sandio, bahwa keempat-empatnya sudah dilaksanakan semua. Bahkan sejumlah kegiatan untuk murid-murid dipertajam sehingga mereka terus berprestasi disegala bidang. Hingga kejenjang yang lebih tinggi, dari tingkat kabupaten, regional, hingga kejenjang nasional. Bahkan beberapa kali ketingkat internasional, seperti yang akan dilakukan kedepan.
Sementara dikatakan Kepala Sekolah SDK Maria Fatimah Jember, Suster Priska SPm bahwa SDK Maria Fatimah ini sudah berdiri sejak tahun 1920 pada saat penjajahan Belanda, penjajahan Jepang dan sampai sekarang tetap ada. Awalnya SDK ini bernama Room Katholik, baru 1 Pebruari 1935 namanya diganti dengan SDK Maria Fatimah I dan SDK Maria Fatimah II Jember dan sekarang setelah dimerger menjadi SDK Maria Fatimah Jember saja.
Ditambahkan Suster Priska, untuk bangunan-bangunannya tetap dipertahankan keasliannya, khususnya untuk bangunan yang didepan. Karena dipertahankan untuk cagar budaya masa lampau yang masih tersisa di Jember. Kalau yang dibelakang, karena penyesuaian perkembangan jumlah murid akhirnya disesuaikan dengan ditingkat. “Pembangunan ini semata untuk pengabdian terhadap pendidikan, sehingga bisa menampung murid yang lebih banyak,” kata Suster Priska.

Kesenian Daerah
Sejumlah acara kesenian daerah ditampilkan, seperti tari-tarian, kentrung, reog, macan-macanan kaduk dan kesenian yang dibawakan oleh murid-murid SDK Maria Fatimah Jember seperti Kolintang, Gamelan, dan Angklung serta tak ketinggalan barongsai. Semua ini digelar dihalaman sekolah yang luas sehingga para murid dan orang tua bisa menikmati sajian kesenian ini dengan leluasa.
Acara yang digelar selama 2 hari, Sabtu dan Minggu (19-29/2) ini selalu dipadati penonton yang ingin menikmati sajian kesenian daerah, terutama tampilan anaknya dipentas. Seorang ibu, Flora sejak pagi sudah disekitar tempat pentas kesenian. Selain melihat acara seni yang lain, ia juga menunggu anaknya tampil dalam acara tari-tarian anak-anak SDK. “Saya senang, acara keseniannya bagus-bagus, juga tampilan murid-murid juga indah dan rapi,” kat Flora.
Beberapa pengunjung ada yang dari luar negeri, mereka datang dari Jerman, Amerika dan Belanda. Mereka mengaku bekas murid SDK Maria Fatimah II Jember tahun 1973, saat ini tinggal di Amerika sebagai desainer. Seperti yang dikatakan Bayu Hadiwinoto, bahwa ia sering merindukan masakan Indonesia. Banyak juga masakan khas Indonesia yang dijual di Amerika, tapi yang khas Jember belum pernah ditemukan. “Kadung kepincut masakan Jember, gak pernah ketemu masakan ini lagi di Amerika,” kata Bayu.
Ditanya tentang kesenian yang paling menonjol saat ini, Suster Priska mengatakan ada beberapa, tapi bisa dibilang mengarang dan paduan suara yang sampai tingkat nasional. Untuk paduan suara paling menonjol, karena setelah menang di tingkat nasional beberapa waktu lalu sebentar lagi akan lomba diluar negeri, yakni di Thailand. “Mereka yang terlibat dalam paduan suara saat ini berkonsentrasi untuk lomba di Thailand,” kata Suster Priska.
Hal ini dibenarkan oleh beberapa guru, seperti yang dikatakan Ibu Susana Maria Kanik, dan Ibu Theresia Sandio. Untuk menghadapi lomba di Thailand ini para murid memang harus lebih disiapkan. Karena disamping membawa nama sekolah juga membawa nama bangsa. “Mudah-mudahan lomba paduan suara yang dibawakan murid-murid SDK Maria Fatimah Jember ini bisa membawa nama harum bangsa,” kata Ibu Susana. (mc_humas/jbr-R Dewanto Nsantoro).

Wisata Anggrek Di TNMB, Kenapa Tidak ?


Keaneka ragaman hayati di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang selama ini terpendam, kini mulai diangkat dan diberdayakan. Diantaranya ada wisata alam yang sangat menarik, yakni memburu anggrek liar yang sangat indah dan eksotik. Tapi tetap saja harus hati-hati, jangan sampai merusak habitatnya. Apalagi merusak tumbuhannya yang saat ini sedang giat-giatnya dieventarisir oleh petugas.
Sedikitnya di Sukamade, Banyuwangi ditemukan sudah 18 jenis anggrek liar, dan di Bandealit, Jember ditemukan 33 jenis anggrek liar yang bunganya sangat eksotik sekali. Bahkan juga ditemukan anggrek tanah yang sangat kecil, panjangnya hanya setinggi telunjuk orang dewasa. Jika penasaran, kunjungi TNMB.
Rombongan kecil yang terdiri dari empat orang masuk hutan Bandealit, jalan rusak sepanjang 12 km bukan lagi halangan ketika melintas satu-satunya akses jalan menuju kawasan Bandealit. Rombongan kecil Dewanto, Popai, Ikbal, Kukuh, dan Petugas TNMB, Budi SP dari Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH) memang berniat memburu anggrek yang katanya tersebar di kawasan Bandealit. Ternyata apa yang kami lihat lebih dari yang kami bayangkan, banyak sekali anggrek dari berbagai jenis yang bisa ditemukan disepanjang muara, dan hutan sekitar pantai dari ujung timur hingga ujung barat Bandealit.
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNMB, Budi SP menjelaskan, sampai saat ini jumlah anggrek yang dieventarisir sudah cukup banyak. Setidaknya di Sukamade, TNMB timur sudah 17 jenis anggrek yang bisa dieventarisir. Sementara di Bandealit justru sudah lebih banyak lagi yang bisa dieventarisir, yakni 33 jenis anggrek.
Informasi dari masyarakat sekitar Bandealit, konon sejak jaman Belanda disini memang sudah dikenal sebagai gudangnya anggrek langka dunia. Diantaranya pernah ditemukan anggrek hitam yang sangat langka dipedalaman Bandealit. “Saat ini yang sudah diiventarisir jelas masih belum semuanya, karena saat ini yang dieventarisir baru yang berada dijalur lintas petugas TNMB,” kata Budi SP.
Banyak ragam anggrek yang ada di kawasan konservasi TNMB ini menimbulkan ide pihak kantor Balai TNMB untuk menampilkan anggrek sebagai salah satu atraksi wisata alam yang sangat menarik. Khususnya bagi pecinta anggrek alam yang akan selalu penasaran untuk menemukan jenis-jenis anggrek baru dihutan. Pepy menemukan beberapa jenis anggrek yang ada di tumbuhan Jati, dan beberapa tumbuhan yang berada didekat sungai dan muara.
Tidak terlalu sulit untuk menemukan populasi sejumlah anggrek yang ada di kawasan Bandealit. Mungkin karena masyarakat Bandealit tidak mengekploitasi anggrek ini untuk diperdagangkan. Sehingga anggrek-anggrek ini tumbuh di alam dengan aman tanpa tersentuh tangan penggemar dan pemburu anggrek liar.

Taman Anggrek
Jika kita mengimpikan bisa melihat aneka anggrek, di Bandealit inilah surganya. Kawasan Teluk Bandealit ini merupakan surga bagi pengemar anggrek liar yang indah dan eksotik. Bagaimana tidak beberapa jenis anggrek dengan bunga putih, kuning dan coklat kadang berbunga bersamaan. Bahkan, beberapa yang berbunga putih membentuk seperti es lilin memanjang kebawah dengan variasi sembur biru diujungnya.
Beberapa lainnya berwarna kuning dengan sembur coklat berbintik-bintik, ada pula anggrek bulan yang berwarna putih bersih dan kuning. Kalau selama ini anggrek hanya merupakan bunga alam yang hanya sekedar dinikmati oleh petugas, pecinta alam. Tidak lama lagi pengunjung akan bisa ikut menikmati aneka ragam jenis anggrek hutan yang eksotik di bandealit, dan Sukamade.
Ikbal mengaku enggan meninggalkan lokasi anggrek ini karena kerasan menikmati bunganya. Berkali-kali ia sempatkan memotret bunga anggrek hutan ini, diantaranya dari jenis anggrek Merpati (Dendrobium kruminatum) yang berwarna putih. Juga jenis Trixspermum subulatim, Eria javanica, dan Pomotokalpa spicata, dan Flickingeria luxurians.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNMB, Lubis yang ditemui di kantor Balai TNMB mengatakan, nantinya pengunjung khusus yang akan menikmati indahnya bunga anggrek ini akan dipandu oleh petugas. Hal ini agar mereka tidak perlu mencari sendiri lokasi bunga anggrek dihutan, karena umumnya bunga ini liar dan tidak tumbuh dalam satu area saja. “Makanya agar mereka tidak kesulitan kami sedang menyiapkan plot-plot yang banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis anggrek hutan di TNMB khususnya diBandealit,” Kata Lubis.

Siapkan Pemandu
Lubis mengakui, sampai saat ini pihaknya masih terus mencari referensi untuk mengenal jenis-jenis anggrek yang ada dalam kawasan TNMB. Karena petugas teknis yang ada belum semuanya menguasai tentang spesifikasi anggrek. Disamping jenisnya banyak, juga masing-masing jenis berbeda warna saja namanya juga sudah berbeda. Makanya agar tidak salah, kita minta bantuan LIPPI untuk mengidentifikasikan jenis-jenis anggrek yang ada di TNMB.
Untuk menyiapkan orang yang mengerti betul tentang anggrek ini masih perlu waktu. Lubis bersama petugas dilapangan sampai saat ini masih terus mengadakan identivikasi jenis dan jumlah anggrek yang ada di tiap kawasan yang berbeda dalam TNMB. “Saya yakin betul kalau anggrek yang ada dalam kawasan ini jumlahnya jauh lebih banyak dari yang sudah teredentifikasikan oleh petugas,” tambahnya. (mc_humas/jbr-R Dewanto Nusantoro)

Keong Macan Laut Selatan, Permintaan Ekspor Tak Terbatas


Mendengar namanya terasa cukup menyeramkan, tapi setelah melihat wujudnya ternyata keong macan ini sangat indah. Jangan salah menduga, karena bukan keindahannya yang membuat permintaan Taiwan, dan Hongkong tidak membatasi jumlahnya. Tapi justru karena rasanya keong Macan banyak dicari banyak Negara. Cuma masalahnya, untuk mendapatkan keong macan ini nelayan harus memasang ribuan Bubu (alat penangkap ikan dari bambu) didasar laut pada kedalaman sekitar 25-40 meter. Kalau ombak lagi baik, seorang nelayan bisa mendapatkan satu kwintal keong Macan sekali melaut. Paling apes bisa mendapat 35 kg sekali melaut.
Dengan cekatan, pengepul keong Macan yang ditemui di Payangan, Watu Ulo, Anwar (40) membersihkan keong Macan yang baru disetor oleh sejumlah nelayan binaannya. Anwar mengaku memiliki sekitar sepuluh perahu jukung yang tiap hari menyetor keong Macan kepadanya.
Setelah dikumpulkan, kemudian dibersihkan dengan air yang direndam dalam es batu. Setelah itu, keong Macan ini langsung dimasukkan dalam kotak sterofoam dan direkat dengan selotip lebar. Dengan kondisi seperti ini kotak sterofoam yang sudah berisi keong Macan langsung dikirim ke Juanda dan diterbangkan ke Jakarta.

Berapapun banyaknya
Keesokan harinya, sebelum pukul 10.00 Wib paket sudah sampai di Jakarta, disana baru dipilah-pilahkan sesuai dengan besar kecilnya ukuran keong Macan. “Setelah itu baru dikirim ke alamat pemesan di Taiwan dan Hongkong. Keuntungannya, seberapapun banyaknya mereka akan menampung dan membelinya,” kata Anwar.
Ditambahkan Anwar, semua keong Macan ini untuk pesanan luar negeri (total eksport) sehingga tidak ada yang dipasarkan di Indonesia. Bahkan mungkin orang Indonesia sendiri banyak yang tidak tahu tentang keong Macan ini, apalagi kelezatannya. Didaerah penangkapan keong Macan sendiri banyak orang yang tidak tahu tentang keong Macan ini. Hal ini karena penangkapannya dikedalaman 25 hingga 40 meter, sehingga jarang yang tahu keberadaannya dan kegunaannya.
Padahal keberadaannya sangat banyak diperairan Indonesia, khususnya di pantai utara dan selatan Jawa. Disini, baru Anwar yang mendulang dolar dari keong macan dikedalaman laut selatan. Anwar yang sudah empat tahun usaha keong Macan mengaku sudah beberapa kali pindah lokasi. Sebelumnya ia usaha di Malang dan Lumajang, setelah ratusan ton keong Macan diangkat keberadaannya sudah mulai berkurang. “Makanya kini pindah kemari, beberapa waktu kedepan keong-keong itu sudah bisa dipanen lagi,” tambahnya.
Setelah itu Anwar dan rekan-rekannya berpindah ke Bali, terus disekitar perairan Payangan, Watu Ulo, dan laut utara. Hanya Anwar menyayangkan, nelayan di laut utara jawa banyak yang kurang arif mengelola perairan. Sehingga banyak dasar perairan yang rusak akibat jaring trawl, dan jaring lainnya. “Sekarang diutara jawa sudah banyak berkurang keberadaan keong Macan. Berbeda dengan di laut selatan, meskipun diekploitasi dalam jumlah banyak, dalam waktu relative singkat akan banyak lagi,” kilahnya.
Untuk ekploitasi keong Macan di daerah Benoa, Bali, Anwar dan rekan-rekannya tetap membawa jukung dari Jawa. Jukung-jukung itu dibawa dengan truk sekalian dengan nelayannya, ”Mereka kami bawa sekalian, karena mereka sudah pengalaman mencari keong Macan ini dikedalaman tertentu. Sehingga tidak perlu harus melatih nelayan lokal,” kilahnya.
Meski demikian, Anwar enggan untuk untuk memberitahukan harga keong Macan ini kepada pihak lain. Iapun tampak hati-hati dalam berbicara, termasuk terhadap orang yangbaru dikenalnya, mungkin ini termasuk rahasia perusahaan yang menentukan perolehan asap dapurnya. “Pokoknya cukuplah untuk menghidupi keluarga dan rekan-rekan sesama nelayan yang saya bina,” katanya.

Ombak Tenang
Bicara tentang cara memburu keong Macan ini, ternyata cukup rumit juga. Setidaknya berbeda sekali dengan cara mencari ikan dengan cara memancing atau jaring. Anwar mengatakan, untuk memperoleh keong Macan sebelumnya harus disebar bubu terlebih dulu, jumlahnya bisa mencapai ribuan bubu kedasar laut yang dalamnya antara 25 hingga 40 meter.
Sementara nelayan tiap hari datang kelokasi bubu yang sudah dipasang didasar laut. Seorang nelayan dengan perahu jukungnya tinggal mengangkat bubu untuk mengambil keong Macan dari kedalaman tertentu. Setelah mengambil keong yang masuk dalam bubu, maka bubu dimasukkan kembali dalam laut. “Begitu terus berikutnya, hingga bubu terakhir bisa terangkat. Rata-rata seorang nelayan bisa dapat satu kwintal, paling sedikit sekitar 35 kg,” jelas Anwar.
Kendala yang dihadapi adalah jika gelombang laut rusak, kalau sudah begini nelayan kesulitan untuk mengangkat bubu. Kalau dipaksakan hasilnya tidak bisa maksimal, bahkan kadang sampai tidak dapat keong Macan sama sekali. Makanya banyak nelayan pencari keong Macan enggan melaut kalau ombak rusak. “Mereka akan panen raya kalau lagi ombak kecil yang biasanya diatas tanggal 20 menurut tanggalan jawa,” kata Anwar. (R Dewanto Nusantoro)

 
Powered by Blogger | Printable Coupons