Selasa, 15 Maret 2011

Abadikan Ikon Jember Melalui Lomba Rally Foto


Kerinduan terhadap kegiatan lomba foto bagi pecinta fotografi di Kabupaten Jember terobati sudah, pasalnya Jember Photography (JPG) salah satu komunitas penggemar fotografi Minggu (13/3) menggelar kegiatan bergengsi dan baru pertama kali digelar di Kabupaten Jember yakni rally foto. Meski sehari sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut Jember sempat diguyur hujan lebat, namun tak menyurutkan animo mereka yang kranjingan memotret untuk mengikuti rally foto.Bahkan sedikitnya 60 peserta telah menyatakan diri untuk ikut ambil bagian dalam lomba tersebut, mereka diantaranya adalah pecinta fotografi yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa serta tidak sedikit dari kalangan masyarakat umum.Meski dalam rally foto tersebut peserta diharuskan memakai kamera digital, namun pihak panitia tidak membatasi jenis kamera peserta karena yang diutamakan bukan dari kamera yang pakai tapi kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan..
Kendati baru pertamakali dilangsungkan di Jember, namun menurut Anton CM Ketua JPG, kegiatan tersebut cukup diminati oleh peserta.Bahkan peserta dari luar Kabupaten Jember seperti Situbondo, Banyuwangi dan Malang sengaja ikut ambil bagian dalam rally foto tersebut, banyak peserta yang masih asing dengan rally foto.Meski sempat molor dikarenakan cuaca yang tidak mendukung, namun kegiatan yang mengambil start dan finish di Radio Cafe pelataran depan radio KISS FM sempat menjadi tontonan masyarakat yang dilalui oleh peserta.Dari Jl. Kartini peserta belok kiri untuk mengambil gambar gedung bioskop New Kusuma, berlanjut ke gedung Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), gedung eks Bank Rakyat Indonesia (BRI), Panti siwi, alun-alun, kemudian berlanjut ke Jl.Sultan Agung, Jl. Diponegoro, Jl.Trunojoyo dan kembali ke Radio Caffe.
“Raly foto sendiri sama sekali berbeda dengan lomba foto pada umumnya, pasalnya dalam rally foto tidak hanya sekedar memotret saja, namun peserta diharuskan menjawab pertanyaan yang disodorkan oleh panitia dengan jepretan kamera, baik itu kamera digital SLR, pocket, maupun handphone (HP).Pertanyaan dalam rally foto kali ini seputar ikon Jember yang memiliki nilai historis, seperti bangunan bioskop, kantor pos, gedung Pemkab Jember, pertokoan, masjid jamik lama, monumen tugu adipura di alun-alun Jember, pasar loak, radio Akbar FM sebagai radio swasta tertua di Kabupaten Jember. Rally foto ini tingkat kesulitannya cukup tinggi selain harus foto yang dihasilkan harus sesuai dengan urutan jawaban pertanyaan, juga peserta setidaknya mampu mencemati pertanyaan yang dimaksud dan mempunyai wawasan tentang kota Jember sehingga tidak menghasilkan foto yang salah sebagai jawabannya, “tukas Anton.
Ditambahkan oleh Anton, dalam rally foto tersebut penilaiannya ditekankan pada kecepatan dalam menjawab pertanyaan, serta ketepatan jawaban. Jumlah foto yang harus dikumpulkan oleh mereka yang mengikuti ajang ini tentunya tidak lebih dari 21, karena dalam rally foto itu panitia telah membuat 21 pertanyaan terkait dengan ikon kota Jember. Pihak panitia rally foto juga mengharuskan peserta untuk mengumpulkan hasil jawaban berupa foto pada saat kegiatan tersebut berakhir, semua foto akan dinilai oleh dewan juri yakni anggota JPG sendiri yang memiliki kemampuan tidak diragukan dalam mengoperasikan kamera digital dan telah punya reputasi tersendiri dalam hal lomba foto.Meski dalam rally foto tersebut anggota JPG diluar dewan juri juga diperkenankan ikut, namun demikian dalam penentuan juara dewan juri tetap bertindak obyektif , jujur, adil dan tidak memihak.
Sementara itu Muhammad Anang salah seorang peserta rally foto dari Jember, mengaku senang dengan lomba tersebut, Anang yang saat ini tercatat sebagai mahasiwa semester II Fakultas Teknologi Informasi (TI) Universitas Muhammadiyah Jember mengaku ikut lomba tersebut karena ingin belajar banyak tentang seni fotografi.Dirinya sempat diberitahu oleh kawan dekatnya bahwa JPG akan mengadakan rally foto, tanpa pikir panjang Anang juga mengajak temannya untuk mengikuti lomba yang dirasa mengasyikan itu yakni berkeling kota jalan kaki sambil memotret, meski Anang sendiri tidak memasang target menang dalam kegiatan itu karena pesertanya dirasa cukup banyak yang memiliki pengalaman dibidang fotografi, apalagi dengan piranti kamera digital canggih yang dipunyai, hal ini berbeda dengan dirinya yang hanya bermodalkan kamera ala kadarnya yakni kamera pocket.(mc_humas/jbr-winardyasto)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons