Rabu, 23 Februari 2011

Wisata Anggrek Di TNMB, Kenapa Tidak ?


Keaneka ragaman hayati di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang selama ini terpendam, kini mulai diangkat dan diberdayakan. Diantaranya ada wisata alam yang sangat menarik, yakni memburu anggrek liar yang sangat indah dan eksotik. Tapi tetap saja harus hati-hati, jangan sampai merusak habitatnya. Apalagi merusak tumbuhannya yang saat ini sedang giat-giatnya dieventarisir oleh petugas.
Sedikitnya di Sukamade, Banyuwangi ditemukan sudah 18 jenis anggrek liar, dan di Bandealit, Jember ditemukan 33 jenis anggrek liar yang bunganya sangat eksotik sekali. Bahkan juga ditemukan anggrek tanah yang sangat kecil, panjangnya hanya setinggi telunjuk orang dewasa. Jika penasaran, kunjungi TNMB.
Rombongan kecil yang terdiri dari empat orang masuk hutan Bandealit, jalan rusak sepanjang 12 km bukan lagi halangan ketika melintas satu-satunya akses jalan menuju kawasan Bandealit. Rombongan kecil Dewanto, Popai, Ikbal, Kukuh, dan Petugas TNMB, Budi SP dari Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH) memang berniat memburu anggrek yang katanya tersebar di kawasan Bandealit. Ternyata apa yang kami lihat lebih dari yang kami bayangkan, banyak sekali anggrek dari berbagai jenis yang bisa ditemukan disepanjang muara, dan hutan sekitar pantai dari ujung timur hingga ujung barat Bandealit.
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNMB, Budi SP menjelaskan, sampai saat ini jumlah anggrek yang dieventarisir sudah cukup banyak. Setidaknya di Sukamade, TNMB timur sudah 17 jenis anggrek yang bisa dieventarisir. Sementara di Bandealit justru sudah lebih banyak lagi yang bisa dieventarisir, yakni 33 jenis anggrek.
Informasi dari masyarakat sekitar Bandealit, konon sejak jaman Belanda disini memang sudah dikenal sebagai gudangnya anggrek langka dunia. Diantaranya pernah ditemukan anggrek hitam yang sangat langka dipedalaman Bandealit. “Saat ini yang sudah diiventarisir jelas masih belum semuanya, karena saat ini yang dieventarisir baru yang berada dijalur lintas petugas TNMB,” kata Budi SP.
Banyak ragam anggrek yang ada di kawasan konservasi TNMB ini menimbulkan ide pihak kantor Balai TNMB untuk menampilkan anggrek sebagai salah satu atraksi wisata alam yang sangat menarik. Khususnya bagi pecinta anggrek alam yang akan selalu penasaran untuk menemukan jenis-jenis anggrek baru dihutan. Pepy menemukan beberapa jenis anggrek yang ada di tumbuhan Jati, dan beberapa tumbuhan yang berada didekat sungai dan muara.
Tidak terlalu sulit untuk menemukan populasi sejumlah anggrek yang ada di kawasan Bandealit. Mungkin karena masyarakat Bandealit tidak mengekploitasi anggrek ini untuk diperdagangkan. Sehingga anggrek-anggrek ini tumbuh di alam dengan aman tanpa tersentuh tangan penggemar dan pemburu anggrek liar.

Taman Anggrek
Jika kita mengimpikan bisa melihat aneka anggrek, di Bandealit inilah surganya. Kawasan Teluk Bandealit ini merupakan surga bagi pengemar anggrek liar yang indah dan eksotik. Bagaimana tidak beberapa jenis anggrek dengan bunga putih, kuning dan coklat kadang berbunga bersamaan. Bahkan, beberapa yang berbunga putih membentuk seperti es lilin memanjang kebawah dengan variasi sembur biru diujungnya.
Beberapa lainnya berwarna kuning dengan sembur coklat berbintik-bintik, ada pula anggrek bulan yang berwarna putih bersih dan kuning. Kalau selama ini anggrek hanya merupakan bunga alam yang hanya sekedar dinikmati oleh petugas, pecinta alam. Tidak lama lagi pengunjung akan bisa ikut menikmati aneka ragam jenis anggrek hutan yang eksotik di bandealit, dan Sukamade.
Ikbal mengaku enggan meninggalkan lokasi anggrek ini karena kerasan menikmati bunganya. Berkali-kali ia sempatkan memotret bunga anggrek hutan ini, diantaranya dari jenis anggrek Merpati (Dendrobium kruminatum) yang berwarna putih. Juga jenis Trixspermum subulatim, Eria javanica, dan Pomotokalpa spicata, dan Flickingeria luxurians.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNMB, Lubis yang ditemui di kantor Balai TNMB mengatakan, nantinya pengunjung khusus yang akan menikmati indahnya bunga anggrek ini akan dipandu oleh petugas. Hal ini agar mereka tidak perlu mencari sendiri lokasi bunga anggrek dihutan, karena umumnya bunga ini liar dan tidak tumbuh dalam satu area saja. “Makanya agar mereka tidak kesulitan kami sedang menyiapkan plot-plot yang banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis anggrek hutan di TNMB khususnya diBandealit,” Kata Lubis.

Siapkan Pemandu
Lubis mengakui, sampai saat ini pihaknya masih terus mencari referensi untuk mengenal jenis-jenis anggrek yang ada dalam kawasan TNMB. Karena petugas teknis yang ada belum semuanya menguasai tentang spesifikasi anggrek. Disamping jenisnya banyak, juga masing-masing jenis berbeda warna saja namanya juga sudah berbeda. Makanya agar tidak salah, kita minta bantuan LIPPI untuk mengidentifikasikan jenis-jenis anggrek yang ada di TNMB.
Untuk menyiapkan orang yang mengerti betul tentang anggrek ini masih perlu waktu. Lubis bersama petugas dilapangan sampai saat ini masih terus mengadakan identivikasi jenis dan jumlah anggrek yang ada di tiap kawasan yang berbeda dalam TNMB. “Saya yakin betul kalau anggrek yang ada dalam kawasan ini jumlahnya jauh lebih banyak dari yang sudah teredentifikasikan oleh petugas,” tambahnya. (mc_humas/jbr-R Dewanto Nusantoro)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bolehkh mengambil sbagian anggrek di sana?

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons