Keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan ternyata sangat dirasakan manfaarnya oleh masyarakat, bahkan di Kabupaten Jember sendiri jumlah rumah tangga miskin (RTM) mencapai 19% yakni1.766.311 jiwa atau 556.527 kepala keluarga (KK), sentuhan PNPM tahun 2010 lalu sudah dapat dinikmati di 26 kecamatan .PNPM merupakan program berkelanjutan dan mengadopsi Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sejak tahun 1998 lalu, dengan .beragam mata pencaharian masyarakat Jember yang berbeda seperti petani, nelayan dan pedagang, setidaknya masyarakat sangat diuntungkan dengan digulirkankannya PNPM khususnya kegiatan program sarana prasarana pedesaan seperti irigasi, sarana mandi cuci kakus (MCK), pasar desa, gedung sekolah, gedung kesehatan, tempat ibadah dan jembatan mengingat masyarakat Jember banyak yang tinggal di pedesaan.
Hal itu diungkapkan oleh Drs. Mukhair Jauhari, MSi Kabid Peningkatan Perekonomian Masyarakat (PPM) Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Pemkab Jember usai meolakukan evaluasi dan monitoring PNPM 2010 di Kecamatan Sumberjambe, tahun 2010 lalu Kabupaten Jember mendapatkan tambahan 3 Kecamatan untuk diikutkan dalam PNPM Mandiri Perdesaan.Dalam program yang sama Kabupaten Jember di tahun 2009 hanya mendapat jatah 23 kecamatan, penambahan kecamatan tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan PNPM di Kabupaten Jember selama ini. Diakui oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemkab Jember tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi untuk terlibat langsung dalam kegiatan PNPM khususnya dalam hal swadaya baik sumbangan dana maupun tenaga, bahkan pelaksanaan PNPM tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur.
“Kegiatan PPK/PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Jember lebih didominasi oleh kegiatan bidang prasarana jalan, artinya keburutuhan sarana dan prasarana masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.Jalan merupakan akses jalur transportasi penghubung antara desa dan kota, masyarakat desa sangat membutuhkan tersedianya prasarana jalan yang memadai untuk memasarkan hasil pertaniannya. Sejak PPK I hingga hingga PNPM 2010 dijalankan, setidaknya dana BLM sebanyak Rp.134.140.729.590 atau 85,31% terserap oleh masyarakat dan digunakan untuk membiayai pembangunan sarana/prasarana di pedesaan. Selain sarana/prasana masih ada bidang yang lain seperti bidang ekonomi (UEP/SPP) jumlahnya sebesar Rp.21.431.7444.828 atau 8,29%, bidang pendidikan Rp.444.503.100 atau 0,42% serta kesehatan Rp.2.878.403.825 atau 0,82%, tukas Mukhair.
Sementara itu Camat Sumberjambe Drs. Abdul Kadir juga membenarkan adanya PNPM mandiri mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayahnya,
0 komentar:
Posting Komentar